European style merupakan gaya interior yang terinspirasi oleh akar arsitektur eropa seperti Tuscan, Mediterania, Baroque, Inggris, dan Perancis. Gaya eropa memiliki estetika yang telah berkembang selama berabad-abad.
InteriorDesign.id – Gaya desain European adalah sebuah gaya desain yang muncul di Eropa pada abad ke-18 hingga abad ke-19. Gaya ini dikenal dengan elemen-elemen seperti kerangka logam, kristal, dan marmer, serta warna-warna yang elegan dan detail yang rumit.
Gaya ini juga dikenal dengan sebutan gaya Neoklasik, yang mengacu pada gaya arsitektur yang muncul selama masa Renaissance.
Sejarah desain European dimulai pada abad ke-18, di mana ada pergerakan yang mengutamakan estetika, keindahan, dan kesempurnaan dalam seni dan desain.
Pada awal abad ke-18, gaya desain Baroque yang berlebihan dan berlebihan mulai digantikan oleh gaya desain yang lebih sederhana dan elegan, yang dikenal dengan sebutan gaya Rococo.
Pada pertengahan abad ke-18, gaya Neoklasik mulai muncul, yang mengacu pada gaya arsitektur yang muncul pada masa Renaissance.
Gaya Neoklasik ini menjadi sangat populer di Eropa dan Amerika Utara selama abad ke-19, dan digunakan dalam arsitektur, desain interior, dan desain produk.
Gaya ini ditandai dengan elemen-elemen seperti kolom, kapitel, dan kubah, serta ornamentasi yang berasal dari mitologi Yunani dan Romawi.
Di samping itu, di abad ke-19 juga muncul gaya desain Art Nouveau yang mengutamakan bentuk-bentuk alami dan asimetris, serta menggunakan bahan-bahan seperti kaca, keramik, dan logam.
Gaya ini menjadi sangat populer di Eropa dan Amerika Utara selama awal abad ke-20, dan digunakan dalam arsitektur, desain interior, dan desain produk.
Secara keseluruhan, gaya desain European pada abad ke-18 hingga abad ke-19 ditandai oleh elegan, kesempurnaan, dan estetika yang diutamakan dalam desain, yang tercermin dalam gaya Neoklasik, Rococo, dan Art Nouveau yang muncul pada masa tersebut.
Karakteristik Desain European
- Elegan dan Kesempurnaan
Desain European pada masa tersebut ditandai oleh elegan, kesempurnaan, dan estetika yang diutamakan dalam desain. - Ornamentasi yang Rumit
Pada masa tersebut ditandai dengan ornamentasi yang rumit dan detail yang indah. - Sederhana
Mengarah pada sederhana, yang mengutamakan bentuk yang sederhana dan elegan daripada yang berlebihan dan berlebihan. - Bentuk alami
Gaya desain Art Nouveau yang muncul pada masa tersebut mengutamakan bentuk-bentuk alami dan asimetris. - Material yang Mahal
Desain European pada masa tersebut ditandai dengan penggunaan material yang mahal seperti marmer, kristal, dan kerangka logam. - Inspirasi dari mitologi Yunani dan Romawi
Gaya Neoklasik yang muncul pada masa tersebut mengambil inspirasi dari mitologi Yunani dan Romawi, yang tercermin dalam ornamentasi kolom, kapitel, dan kubah. - Pemakaian Warna yang Elegan
Desain European pada masa tersebut ditandai dengan warna-warna yang elegan dan klasik seperti putih, hitam, merah marun, dll
Secara keseluruhan, gaya desain European ditandai oleh elegan, kesempurnaan, estetika yang diutamakan, ornamentasi yang rumit, bentuk alami, dan material yang mahal.
Kelebihan Desain European
- Elegan dan Klasik
Dianggap sangat elegan dan klasik, yang cocok untuk lingkungan formal dan mewah.
- Detail yang Indah
Ditandai dengan ornamentasi yang rumit dan detail yang indah, yang dapat menambah nilai estetika suatu desain.
- Material Berkualitas
Desain European pada masa tersebut ditandai dengan penggunaan material yang mahal dan berkualitas, seperti marmer, kristal, dan kerangka logam.
- Inspirasi dari mitologi Yunani dan Romawi
Gaya Neoklasik yang muncul pada masa tersebut mengambil inspirasi dari mitologi Yunani dan Romawi, yang dapat menambah nilai sejarah dan budaya suatu desain.
Kekurangan Desain European
- Mahal
Penggunaan material yang mahal, sehingga dapat menjadi kurang ekonomis. - Kaku dan Formal
Dianggap kaku dan formal, yang mungkin tidak cocok untuk lingkungan yang lebih santai dan informal. - Sulit untuk Dipelihara
Ornamentasi yang rumit dan detail yang indah, sehingga dapat menjadi sulit untuk dipelihara dan diperbaiki. - Jarang Cocok untuk Lingkungan Modern
Dikhususkan untuk lingkungan tradisional, sehingga jarang cocok untuk lingkungan modern dan tidak sesuai dengan gaya hidup saat ini.
Cara Penerapannya Kedalam Ruangan
Gunakan material seperti marmer, kristal, dan kerangka logam untuk menambah nilai estetika dan kualitas suatu ruangan.
Pilih warna-warna elegan seperti putih, hitam, merah marun, dll untuk menambah nilai elegan pada ruangan.
Tambahkan ornamentasi yang rumit dan detail yang indah seperti kolom, kapitel, dan kubah untuk menambah nilai estetika ruangan.
Tambahkan ornamentasi yang rumit dan detail yang indah seperti kolom, kapitel, dan kubah untuk menambah nilai estetika ruangan.
Tambahkan elemen-elemen alami seperti tanaman, batu, atau kayu untuk menambah keseimbangan antara elemen alami dan desain yang elegan.
Pertimbangkan iluminasi yang tepat untuk menambah nilai estetika ruangan, seperti pencahayaan tepat pada ornamentasi yang rumit dan detail yang indah.
Ingat untuk tetap memperhatikan fungsi ruangan dan kenyamanan pengguna, karena desain yang indah tidak akan bermanfaat jika tidak nyaman digunakan.