Desain Apotek Minimalis – Siapa bilang desain interior hanya berlaku untuk sebuah hunian? Ruang komersial juga perlu memiliki desain interior yang baik agar banyak orang terkesan dengan tempat yang mereka kunjungi.
Apakah ruang komersial yang dimaksud di sini hanyalah yang memiliki tujuan hiburan seperti cafe dan restoran? Tentu tidak. Tidak ada batasan ruang komersial seperti apa yang layak untuk memiliki desain interior yang menarik, termasuk sebuah apotek.
Salah satu klien saya yang bernama Lusiana, menginginkan desain interior terbaik untuk apoteknya. Beliau adalah seorang apoteker sekaligus pemilik Apotek Sumber Taman. Pribadi yang informatif dan aktif memberi input ini mempercayai saya sebagai personal interior designer-nya. Ada banyak pertanyaan yang Mbak Lusiana berikan selama proses desain, karena beliau menginginkan interior yang pas untuk tempat usahanya.
Apotek yang Sesuai dengan Ketentuan Dinas Kesehatan dan BPOM

Permintaan Mbak Lusiana mendorong saya untuk berkreasi di ruangan yang bisa dibilang cukup terbatas. Beliau menginginkan apoteknya memiliki area self service tempat pengunjung dapat mengambil sendiri obat dan produk yang aman dikonsumsi tanpa resep dokter. Namun produk-produk ini memiliki izin Dinas Kesehatan dan BPOM tentunya.
Selain itu, Mbak Lusiana pun menginginkan area penyimpanan yang bersifat semi tertutup. Tempat ini berguna sebagai area pengambilan obat yang hanya bisa dilakukan oleh karyawan. Mengapa harus dibuat tertutup? Karena aturan ini sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat oleh Dinas Kesehatan dan BPOM.
Melengkapi interior apotek yang diinginkan Mbak Lusiana, beliau meminta sebuah tempat meracik obat yang dilengkapi dengan wastafel. Kemudian pada bagian pintu masuk apotek, diperlukan double gate untuk tujuan keamanan. Lalu obat Napza yang ada di apotek tersebut memerlukan area penyimpanannya sendiri. Terakhir, Mbak Lusiana membutuhkan tempat-tempat untuk memajang produk sponsor.
Ruang Terbatas yang Jadi Tantangan Apotek dengan Desain Minimalis

Merupakan tantangan tersendiri bagi saya membuat desain interior apotek bergaya minimalis di area terbatas. Keterbatasan ruangan mendorong saya untuk melakukan efisiensi. Efisiensi ini dilakukan dengan menghadirkan beberapa komponen furniture yang bersifat multifungsional.
Kemudian sesuai dengan keinginan Mbak Lusiana, warna yang saya gunakan untuk apotek adalah kombinasi jingga dan hijau, sesuai dengan logo Apotek Sumber Taman itu sendiri. Desain interior bergaya minimalis dipilih karena ia merepresentasikan ruangan yang bersih dan sehat. Kesan ruangan yang luas dan bersih juga diperkuat dengan penggunaan warna-warna cerah ini.
Material furniture yang digunakan di apotek adalah multiplek finishing HPL berteknologi anti bakteri, agar noda tidak mudah menempel dan mudah dibersihkan. Kemudian rak sistem putar juga digunakan pada area display obat.
Kehadiran dinding partisi bermaterial gypsum yang menjadi sekat antar ruang mempercepat waktu pengerjaan interior itu sendiri. Hal ini membuat partisi dapat dibongkar apabila sudah tidak perlukan lagi. Terakhir, funiture, furnishing, dan komponen interior existing mengalami perubahan warna untuk mengikuti tema dan gaya desain yang baru.
Akhirnya, jadilah sebuah apotek dengan desain minimalis untuk Mbak Lusiana. Keinginan Mbak Lusiana untuk memiliki apotek dengan kesan bersih dan sehat tercapai melalui hadirnya gagasan desain interior minimalis. Selain memiliki nilai estetika yang baik, Apotek Sumber Taman pun berdiri sesuai dengan ketentuan Dinas Kesehatan dan BPOM.
Detail Klien
Klien:Â Lusiana
Tipe Proyek:Â Ruang Komersial | Apotek
Gaya Desain:Â Minimalis
Lokasi:Â Probolinggo, Jawa Timur
Ukuran:Â 43,15 m2
Biaya Desain:Â Rp4.180.000,00
Desainer:Â Krisnadila Aprianti Gunawan