Eklektik – Bicara mengenai kasih sayang anak terhadap orang tua, berarti bicara tentang bagaimana seorang anak mempersembahkan baktinya pada mereka. Istilah “balas budi” dirasa kurang tepat untuk menggambarkan kasih sayang ini, karena bagaimanapun, cinta yang telah orang tua curahkan pada anak tidak akan pernah bisa dibalas.
Meski begitu, kita sebagai anak tetap berkewajiban untuk mengasihi orang-orang yang telah memberikan kita “hidup” tersebut. Bisa melalui doa yang kita panjatkan tiap sehabis beribadah, maupun dukungan materi yang orang tua butuhkan.
Bakti seorang anak dicitrakan dengan baik oleh salah seorang klien saya yang bernama Dita. Beliau adalah seseorang yang sudah tidak lagi tinggal bersama kedua orang tuanya karena telah menikah. Meski tidak lagi berada di bawah atap yang sama, beliau ingin bisa memberikan kenyamanan bagi kedua orang tuanya.
Kenyamanan itu beliau hadirkan melalui proses dekorasi ulang area ruang tamu dan ruang keluarga rumah orang tuanya. Hal ini membuat saya dipercaya Mbak Dita untuk menjadi personal interior designer-nya. Dari sini, sebuah ide desain interior bergaya eklektik lahir.
Ruang Tamu & Ruang Keluarga Bergaya Eklektik
Sebagai seorang pribadi, Mbak Dita adalah seseorang yang simple, efisien, dan seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, seorang anak yang berbakti. Ia ingin agar saya mendesainkan ruang tamu dan ruang TV rumah orang tuanya.
Desain yang diinginkan bergaya modern, tetapi barang-barang bernuansa Jawa-klasik yang sudah ada di sana tidak boleh dihilangkan. Hal ini membuat sebuah desain interior menarik bergaya eklektik lahir. Merupakan tantangan tersendiri bagi saya membaurkan konsep modern-klasik dengan Jawa-klasik.
Untuk mewujudkan keinginan Mbak Dita, saya melakukan beberapa hal. Pertama, saya memperhatikan focal point dengan menonjolkan sesuatu yang bersifat eye-catching. Hal itu dapat ditemukan pada aksen yang saya buat untuk dinding ruangan. Selain itu, dekorasi yang diterapkan pun disesuaikan dengan konsep modern-klasik yang diinginkan Mbak Dita.
Kedua, konsistensi perlu hadir di sini. Artinya, satu ruang dengan ruang yang lain harus memiliki desain interior yang selaras. Konsep desain yang berjumlah lebih dari satu tidak boleh jadi hambatan nilai yang satu ini.
Ketiga, furniture yang bersifat fungsional perlu digunakan. Yang dimaksud dengan furniture fungsional di sini adalah perabotan yang tidak hanya estetis, tetapi juga praktis dan berguna untuk pemakai. Contoh dari furniture fungsional ini adalah built-in furniture.
Akhirnya, terwujudlah keinginan Mbak Dita untuk menciptakan ruang tamu dan ruang keluarga yang nyaman untuk kedua orang tuanya. Perpaduan antara desain interior bergaya modern-klasik dan Jawa-klasik melahirkan sebuah inovasi yang bersifat eklektik. Hal ini membuat kedua area ini tidak hanya enak dipandang, tetapi juga nyaman untuk didiami.
Detail Klien
Klien: Dita
Tipe Proyek: Residensial | Rumah
Gaya Desain: Modern-Klasik
Lokasi: Jl. Kuta Indah no. 25, Tangerang – Banten
Ukuran: 50 m2
Biaya Desain: Rp3.600.000,00
Desainer: Rio Stefanus