Rumah mungil bukan berarti penghuni memiliki keterbatasan dalam hal eksplorasi segala sesuatu di dalamnya. Justru, rumah yang mungil dapat mendatangkan banyak manfaat, salah satunya adalah penghematan energi.
Estimated reading time: 6 minutes
Table of Contents
Kita tentu setuju pada pendapat bahwa rumah bukan sekadar bangunan tempat seseorang tinggal. Di sana, kita dan anggota keluarga saling bertumbuh dan berbagi cerita dari waktu ke waktu.
Sayangnya, seiring berjalannya waktu, saat kebutuhan rumah dan energi makin meningkat, lahan tempat tinggal mengalami keterbatasan. Oleh karenanya, banyak ditemukan gerakan rumah mungil yang diharapkan bisa mengakomodir kebutuhan setiap orang untuk memiliki hunian di area yang terbatas.
Selain untuk mengakomodir kebutuhan tempat tinggal, keberadaan rumah mungil juga dapat menghasilkan sinergi dengan lingkungan sekitar. Ia cenderung lebih hemat energi dan dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar serta berbagai cuaca. Hunian ini pun mampu mengurangi penggunaan listrik untuk pencahayaan dan penghawaan.
Lantas, bagaimana caranya mempertahankan sifat rumah mungil yang cenderung hemat energi ini?
Baca Juga : Rumah Mungil 56 Meter Persegi Ini Tidak Hanya Super Nyaman, Tetapi Juga Rapi & Terorganisir dengan Baik
#1 Perhatikan Pengolahan Sirkulasi dalam Rumah Mungil
Penerapan rancangan desain open plan merupakan salah satu teori bentuk pencapaian sirkulasi langsung, di mana untuk mencapai ruang lain, pengguna tidak dihadapkan dengan pembatas maupun sekat, sehingga ia dapat mengaksesnya secara langsung (Ching, 2007). Desain rumah open plan pada rumah mungil punya banyak kelebihan, seperti ruangan jadi lebih luas, pencahayaan jadi lebih baik, serta biaya dapat lebih dihemat.
Sayangnya, tidak semua ruangan dapat menggunakan konsep open plan, karena hanya ruangan yang bersifat publik dengan aktivitas yang sama dan saling berhubungan yang bisa. Konsep ini dapat diterapkan di dapur, ruang makan, dan ruang keluarga yang menggabungkan tiga ruang sekali pun. Meski tanpa sekat, kegiatan tetap bisa berjalan masing-masing.
Namun konsep open plan juga memiliki sisi negatif berupa tidak adanya kontrol suara karena kurangnya penyekat. Hal ini dapat menimbulkan tabrakan suara. Selain itu, struktur bangunan juga harus kuat menahan beban bangunan secara keseluruhan.
#2 Terapkan High Ceiling pada Rumah yang Mungil
Penerapan high ceiling bertujuan agar ruangan terasa lega dan tidak pengap. Selain menangkap sumber cahaya, high ceiling juga dapat membantu sebaran cahaya di dalam rumah. Langit-langit tinggi ini bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan udara alami di dalam ruangan. Hal ini membuat kelembapan udara dalam ruangan dapat dicegah dan membuat rumah jadi sejuk, sehingga cocok untuk diterapkan di rumah di negara tropis.
Sifatnya yang terbuka menjadikan high ceiling sebagai pusat dari hunian dan dapat memberikan kesan luas dan utuh tanpa penggunaan sekat-sekat masif. Kehadiran high ceiling juga membuat rumah tidak terasa monoton. Penempatannya yang tepat dapat memberikan kesan mewah dalam rumah.
#3 Terapkan Bukaan pada Dinding Rumah Mungil
Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki cahaya matahari yang berlimpah. Kelebihan ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber pencahayaan alami bagi setiap rumah. Hal yang dibutuhkan agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah adalah bukaan dalam ruangan seperti jendela, kisi-kisi, dan lain-lain.
Namun dalam membuat bukaan, Anda perlu memperhatikan arah bangunan terhadap cahaya matahari dan arah angin. Hal ini berguna agar bukaan tidak menjadi sisa-sia dan tidak menjadi sumber panas dalam ruangan. Pemilihan material juga dapat menentukan proses penyerapan cahaya matahari agar tidak menyebarkan panas ke dalam ruangan. Material yang tepat untuk diaplikasikan adalah material kayu dan batu alam.
Hal lain yang harus diperhatikan mengenai bukaan adalah penempatannya yang mesti ditentukan oleh jenis ruangan dan jenis pencahayaan yang sesuai. Contohnya, kamar tidur yang membutuhkan cahaya pagi hari harus memiliki bukaan yang diletakkan di sisi timur. Lalu kamar mandi yang memerlukan tingkat radiasi dan penghawaan yang tinggi untuk meminimalisir proses penjamuran memerlukan bukaan yang diletakkan di bagian barat.
#4 Pasang Roller Blind atau Curtain pada Bukaan di Sisi Barat
Penggunaan roller blind/curtain dapat meminimalisir panas cahaya matahari yang masuk pada saat siang hingga sore hari. Hal ini berguna untuk menjaga suhu ruangan dan kinerja AC jadi lebih maksimal. Akan tetapi, memilih roller blind atau curtain tidak boleh sembarangan.
Curtain yang direkomendasikan untuk dipilih adalah jenis black out dengan tekstur yang lebih tebal, sehingga dapat menyerap panas walau saat terik. Penggunaan roller blind atau curtain ini dapat melindungi perabotan dan peralatan elektronik dari paparan sinar matahari agar tidak mudah rusak. Selain itu, adanya curtain ini dapat memberikan privasi pada ruangan.
#5 Gunakan Lampu LED
Lampu LED diketahui dapat menghemat energi hingga 85% dan bisa bertahan selama kurang lebih 7 tahun dengan penggunaan terus menerus tanpa diganti. Hal ini membuat lampu LED jauh lebih baik dibandingkan bola lampu pada umumnya yang tak dapat bertahan lama.
Selain itu, LED dapat dikemas dengan daya yang lebih rendah dan menghabiskan listrik yang 90% lebih sedikit dibandingkan dengan bola lampu lainnya. Hal ini membuat biaya listrik di rumah jadi bisa dipangkas.
Bahannya yang non-toxic menjadikan lampu LED dikenal sebagai pencahayaan yang ramah lingkungan. Lampu ini hampir tidak memberikan panas sehingga mampu mengurangi potensi kebakaran. Lampu LED juga dapat digunakan sebagai pencahayaan utama dalam ruangan.
#6 Hadirkan Tanaman Indoor
Tanaman indoor penting untuk dihadirkan karena ia dapat meningkatkan kadar oksigen dalam ruangan. Tumbuhan ini pun bisa menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen selama proses fotosintesis. Manfaat lainnya dari adanya tanaman indoor adalah perannya sebagai pembersih udara alami.
Tanaman yang cocok untuk dihadirkan di dalam ruangan adalah lidah mertua yang mudah dirawat, monstera yang bisa menambah estetika, serta tanaman lain seperti palem kuning.
Kehadiran tanaman di dalam ruangan juga bisa memberikan manfaat detoksifikasi ringan. Ia dapat menghilangkan hingga 10% karbon dioksida di udara serta senyawa berbahaya lainnya.
Melalui penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa rumah merupakan kebutuhan primer tiap orang, di mana aktivitas rutin dapat berjalan setiap hari. Akan tetapi lonjakan energi yang akhir-akhir ini terjadi membuat gerakan rumah mungil dielu-elukan untuk memanfaatkan keterbatasan ruang dan mengurangi penggunaan energi.
Konsep rumah mungil hemat energi perlu diwujudkan untuk menciptakan hunian ramah lingkungan. Desain open space, high ceiling, kehadiran bukaan, penggunaan lampu LED, serta adanya tanaman indoor mampu membantu penghematan energi dalam rumah mungil. Inilah yang membuat rumah mungil adalah rumah ideal bagi setiap keluarga untuk bisa berpartisipasi dalam proses penghematan energi.
ANGELA NATHALIA
Mahasiswi Program Studi Desain Interior Universitas Kristen Petra, Surabaya