Menciptakan suasana terbaik dalam sebuah ruangan dapat dilakukan dengan cara-cara tertentu. Salah satu yang mungkin saja paling mudah, adalah instalasi pencahayaan. Namun, jangan sampai salah memilih sistem pencahayaan, sebab sedikit kesalahan saja bisa menjadikan ruangan malah terasa makin suram.
Estimated reading time: 4 minutes
InteriorDesign.id – Tentu kita sering mendengar betapa petingnya pencahayaan dalam suatu ruangan. Baik itu cahaya natural, maupun artifisial.
Sering kali pencahayaan di dalam ruangan terasa kurang maksimal. Ini menyebabkan suasana ruangan terasa “suram”.
Penting untuk diingat, sistem pencahyaan sangat bisa memengaruhi mood.
Sangat disayangkan bukan jika sebuah ruangan dengan desain yang baik, tetapi keindahannya tidak terlihat jelas disebsbkan instalasi pencahayaan yang buruk atau tidak maksimal. Padahal, banyak sekali cara untuk menjadikan ruangan bisa memiliki sistem pencahayaan yang baik.
Yang perlu kita tanyakan terlebih dahulu adalah, sistem pencahayaan ruangan seperti apa yang dibutuhkan? Apa kita akan lebih mengandalkan pencahayaan alami? atau memaksimalkan pencahayaan artifsial? Dua-duanya sebenarnya sangatlah penting. Itulah sebab, keduanya memerlukan perencanaan yang matang.
Baca Juga :
- Pencahayaan Interior: Memilih Sistem Pencahayaan Terbaik Bisa Berdampak Positif Terhadap Mood dan Suasana Hati
- Pencahayaan Ruangan dengan Sumber Cahaya Alami, Ciptakan Suasana Ruang yang Sehat dan Menenangkan
Mari kita mulai dari kesalahan-kesalahan pencahayaan ruangan seperti apa yang harus kita hindari. Ini penting, agar kita bisa terhindar dari instalasi sistem pencahayaan yang buruk.
Kesalahan Pencahayaan dalam Ruangan
1. Hanya mengandalkan satu sumber cahaya
Kesalahan ini sering terjadi dan sering kita temui. Untuk pencahayaan buatan seperti lampu biasanya hanya memasang satu lampu persis di tengah plafon dengan pencahayaan downlight.
Meski bertujuan agar cahaya menyebar lebih merata, tetapi pada beberapa bagian seperti sudut ruangan tidak akan mendapatkan cahaya sebanyak area tengah.
Pun begitu jika ruangan hanya mengandalkan pencahayaan natural. Ketika matahari menghilang, ruangan otomatis akan gelap.
2. Tidak ada pencahayaan natural
Seperti yang kita ketahui cahaya matahari memiliki banyak sekali manfaat. Tak terkecuali untuk ruangan tempat kita beraktivitas.
Selain bisa memenuhi kebutuhan kita akan cahaya matahari, penggunaan natural light juga menghemat energi.
Banyak sekali konsep desain ruangan yang memaksimalkan cahaya alami agar ruangan semakin sehat dan tentu saja hemat energi.
Namun, meski seperti itu, kita tetap membutuhkan pencahayaan buatan, hanya penggunaannya saja yang benar-benar perlu diatur.
3. Penggunaan lampu boros energi
Masih soal energi, mengingat kini bumi kita semakin tua dan penggunaan energi berlebihan mulai dikurangi. Saat sekarang banyak jenis lampu LED yang menggunakan energi yang relatif kecil, tetapi memiliki kualitas cahaya yang baik.
Itulah sebab, penggunaan model-model lampu seperti ini sudah harus menjadi standar. Penggunaan sebaliknya merupakan kesalahan fatal dalam instalasi sistem penchayaan ruangan secara umum.
4. Menyepelekan pemilihan warna lampu
Cahaya lampu memiliki warna yang berbeda. Ini membawa karakter masing-masing. Seperti lampu dengan cahaya kuning yang lebih terasa warm, dan lampu dengan cahaya putih yang lebih cenderung cold.
Kesalahan yang sering terjadi misalnya, penggunaan lampu kuning pada kamar mandi. Hal ini akan menyebabkan kamar mandi terlihat sempit dan terasa suram.
Lampu yang cocok untuk kamar mandi yaitu lampu putih yang akan memberikan kesan luas dan terang.
5. Pemilihan model lampu yang tidak sesuai dengan konsep ruangan
Banyaknya model desain lampu di pasaran terkadang membuat kita lupa untuk menyesuaikan dengan konsep ruangan.
Sering kali kita memilih lampu dengan desain yang kita inginkan meski pada akhirnya tidak sesuai konsep. Tentu hal ini harus dihindari.
Selain itu, ukuran dari lampu yang kita pilih juga harus diperhatikan. Dengan plafon yang tidak terlalu tinggi, tidak cocok jika menggunakan lampu gantung yang panjang, karena tidak sesuai dengan komposisi ruangan dan hanya akan mempersempit ruangan.
6. Tidak menggunakan pencahayaan tambahan
Untuk beberapa aktivitas tertentu kita memerlukan pencahayaan yang lebih spesifik dari pencahayaan utama.
Misalnya pencahayaan pada meja kerja, sering kali kita perlu mengatur intensitas cahaya agar mata kita tidak mudah lelah saat bekerja. Hal ini dapat disiasati menggunakan meja belajar.
Sama halnya dengan kamar tidur. Ruangan tempat kita beristirahat harus dibuat senyaman mungkin, tentu saja termasuk pencahayaannya.
Ada banyak layer dan sistem pencahayaan ruangan yang penting kita ketahui. Artikel ini bisa membantu: T.A.D.A: 4 Layer Pencahayaan Ruangan yang Harus Anda Ketahui.
7. Pemilihan cat dinding yang keliru
Pemilihan warna cat dinding berpengaruh pada pencahayaan dan suasana ruangan.
Sebuah ruangan tanpa jendela, pecahayaan lampu kuning, dan penggunaan cat berwarna abu-abu, tentu membuat ruangan terasa pengap, sempit, dan suram.
Pilihlah warna cat yang tepat untuk ruangan. Percaya atau tidak, pemilihan warna cat berhubungan erat dengan sistem pencahayaan.
Baca Juga : 6 Ide Desain Rumah dengan Memaksimalkan Pencahayaan Alami, Hunian Lebih Asri dan Hemat Energi
Simpulan
Desain interior adalah ilmu dan seni bagaimana mengubah dan menjadikan ruangan memiliki nilai estetika sekaligus nyaman. Dengan kata lain, desain interior adalah seni bagaimana membuat ruangan benar-benar liveable alias layak huni.
Nah, salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam mengubah ruangan menjadi memiliki tingkat kenyamanan maksimal, adalah soal pencahayaan atau iluminasi.
Sistem pencahayaan yang baik, selain mampu menjadikan ruangan lebih sehat, ini juga bisa dapat membuat ruangan terasa lebih luas dan lapang.
Membangun kesan ruangan seperti itu, sangatlah penting. Ruangan yang terasa leluasa tentu akan berdampak positif pada setiap penggunanya.
