Interiordesign.id – Pada dasarnya kamu mempunyai 3 pilihan yaitu, kaca atau plastik (fiberglass, polikarbonat, polietilen). Pilihan mana yang tepat tergantung kebutuhan rumah kaca kamu.
Beberapa pertimbangan untuk kamu, pro dan kontranya ketika akan memilih jenis apa yang akan kamu pilih.

Kaca
Kaca memang akan menampilkan tampilan yang indah namun kurang efisien untuk pemanasan dan mudah pecah. Dibutuhkan kekuatan tambahan supaya lebih praktis.
Baca Juga : Pelapisan : Pengertian, Histori, Jenis dan Fungsinya Untuk Material
Hal negatif lainnya untuk kaca adalah:
- Tidak menyebarkan cahaya serta dapat membakar tanaman
- Butuh bingkai yang kokoh
- Bingkai kaca harus kotak dan kaku, untuk penginstalannya dibutuhkan yang sudah ahli.
Plastik
Pelapis plastik ini figerglass, polikarbonat, polietilen lebih ringan dan fleksibel daripada kaca, dan membuat konstruksi jadi lebih mudah.

Fiberglass
Untuk fiberglass bentuknya tidak transparan, namun cahaya yang dihasilkan hampir sama banyaknya dengan rumah kaca.
Cahaya yang menembus fiberglass akan menyebar, hal ini karena diberi lapisan gel pelindung UV untuk mempertahankan panas yang lebih baik.
Hal Negatifnya :
- Kerutan yang akan sulit dibersihkan dan jendela yang kotor akan menghambat masuknya cahaya yang masuk
- Perlindungan dari gel UV akan terbakar setelah mencapai waktu 6 tahun dan akan berubah menjadi kuning.

Polikarbonat
Jenis ini juga merupakan plastik yang bergelombang, namun hampir sama transparan dengan kaca dan merupakan pelapis yang paling kuat untuk digunakan pada rumah kaca.
Jenis ini dibilang lebih mahal karena ketahanan dari produk ini bisa mencapai 15tahun, namun menjadi pilihan terbaik jika kamu ingin mulai menanam sayuran.
Film Polietilen
Adalah pilihan yang cepat dan murah, untuk memulai menanam benih. Akan berfungsi dengan baik, namun tidak akan bertahan lama, mungkin ketahanannya mencapai 2-4 tahun saja itupun tergantung pada produk dan cuaca.