Interiordesign.id – Yang biasanya dilakukan untuk penutup lantai alternatif dalam dekorasi adalah lantai vinyl. Vinyl telah melintasi waktu yang sangat panjang sampai kepada popularitasnya sekarang.
Dikutip pada laman Meiganflooring.com yang merupakan situs dengan produk lantai vinyl luxury dan berkualitas asal Korea.
Lantai Vinyl merupakan sebuah jenis lantai yang lentur dan nyaman untuk dipijak, dan sekarang telah tersebar diseluruh dunia. Lantai lentur ini adalah lantai buatan yang dibentuk dari komposit atau gabungan dari beberapa bahan, seperti karet, plastik, linoleum, dan PVC. Secara umum, lantai ini dikenal sebagai Vinyl Flooring yang terbuat dari bahan Polyvinyl Chloride (PVC).
Terkadang lantai ini disebut lantai sintetis, sejarahnya telah ada selama lebih dari satu abad, dan sekarang merupakan salah satu jenis penutup lantai alternatif, yang telah menggantikan lantai alami yang terbuat dari kayu, tanah liat, keramik, marmer, dan juga granit.
Sebelum adanya lantai vinyl, beberapa produk plastik dan PVC pernah kehilangan popularitasnya akibat dari kandungan kimia yang berlebihan, dan diduga sangat berbahaya untuk kesehatan dan lingkungan. Oleh sebab itu, para ahli lantai mulai memikirkan cara untuk menciptakan sebuah lantai yang kuat dan ramah lingkungan sekligus aman untuk kesehatan, dan terciptalah lantai vinyl.
Dan sekarang, banyak sekali perusahaan ternama telah memakai Vinyl Tile (Ubin) untuk diaplikasikan di perkantoran, stasiun, mal, rumah, dan bahkan rumah sakit. Hal ini dikarekan pelapis lantai ini dinilai aman dan nyaman bagi kesehatan, mudah dalam perawatannya, dan tahan lama.
Lantai Vinyl merupakan sebuah alternatif pelapis lantai yang sedang populer dan diyakini akan terus hits dalam puluhan tahun kedepan.
Terkadang disebut dengan Resiliant Flooring (Pelapis Lantai Elastis) karena sifat dan bahannya yang tidak kaku, dan bisa menekuk, atau menggulung, serta fleksibel untuk diaplikasikan dalam sebuah ruangan manapun. Dan bahkan, penutup lantai ini telah diaplikasikan untuk luar ruangan.
Sebelum lantai vinyl yang kita ketahui sekarang ditemukan pada tahun 1920-an, ada jenis lainnya dengan bahan yang digunakan sebagai pelapis lantai.
Pada tahun 1100 sampai 1200an, penutup lantai dengan motif ubin terbuat dari karet sudah muali digunakan. Penutup lantai jenis ini kemudian menurun popuaritasnya di tahun 1600an.
Di tahun 1845, bahan linolieum mulai dipakai, bahan ini merupakan bahan pelapis lantai yang terbuat dari minyak biji flax (linseed oil) yang dicampurkan dengan tepung kayu atau serbuk gabus dengan backing dari kain yang berserat.
Bahan ini telah diproduksi secara industri di negara Scotlandia kurang lebih 12 tahun sebelum pabrik untuk bahan ini muncul pertama kali di Amerika Serikat di tahun 1872. Sejak saat itu, bahan ini menjadi bahan pokok penutup lantai selama hampir 70 tahun.
Di tahun 1894, ubin dengan bahan dasar karet pernah kembali populer, Frank Furness merupakan seorang arsitek yang berasal dari Philadelphia yang menemukan cara untuk merangkai ubin karet menjadi kuat sekaligus indah untuk dipandang.
Lantai karet ini telah memiliki kelebihan dalam hal peredaman suara yang bagus, tahan lama dan mudah untuk dibersihkan.
Pada tahun 1904, bahan lain muncul dari gabus dan sempat diaplikasikan, dan pernah populer dalam rentang waktu 20 tahun setelahnya, namun ada kekurangan pada bahan gabus, harganya yang mahal dan tidak banyak motifnya.
Bahan Vinyl sendiri ditemukan di tahun 1800an dan untuk pengaplikasiannya untuk lantai secara umum baru dimulai di tahun 1930an.
Seorang ahli kimia yang bernama Eugen Baumann di tahun 1872 telah berhasil mengembangkan Polyvinyl Chloride (PVC) di negara Jerman. Dan Friedrich Klatte di tahun 1913 muncul dengan metode alternatif untuk memperoleh PVC tersebut untuk dipolimerisasi. Lalu dirinya kemudian mendapatkan hak paten untuk pertama kalinya untuk PVC.
Tiga belas tahun setelah itu, Vinyl dengan dengan zat yang bermanfaat ditemukan dengan ketidaksengajaan. Seorang peneliti di Akron Ohio Amerika Serikat, tepatnya di Waldo Lonsbury Semon, mencoba mengembangkan sebuah perekat untuk mengikat karet pada logam.
Semon mencoba bereksperimen dengan menggunakan bahan yang dihasilkan dari kegagalannya untuk menciptakan Polivinil Klorida Plasticized.
Sangat berbeda dengan bahan kaku dari buatan Baumann dan Klate, penemuan dari Semon terlihat seperti karet mentah yang belum diolah. Semon mematenkan penemuannya itu, lalu kemudian diaplikasikan kedalam sebuah industri, yaitu dalam pembuatan tabung plastik, isolasi kawat, bola golf, tirai, dan sepatu.
Pada akhirnya di tahun 1933, di sebuah acara yang bernama Century of Progress Exposition di negara Chicago, Vinyl Composite Tile diukir sebagai pelapis lantai yang dipresentasikan sejarah lantai Vinyl.
Sejak itulah Vinyl mulai dikenal masyarakat sebagai alternatif penutup lantai yang mudah dalam hal pemasangannya. Akan tetapi, tidak diproduksi secara besar, produksi lantai vinyl harus terhenti dikarenakan adanya perang dunia dua.
Pada masa sulit itu, bahan-bahan menjadi sangat langka, karena pada umumnya, semua bahan karet dipakai untuk melindungi kabel pada kapal militer disaat itu.
Vinyl baru diperkenalkan kembali di tahun 1960 ketika perang telah usai, dan memiliki kemajuan yang pesat dalam teknologi lantai vinyl. Dimana ada penambahan bahan di layer bawah yang membuat nyaman ketika di pijak.
Pada tahun 1970an, untuk pertama kalinya lantai vinyl di sebarkan di pasaran dengan motif yang realistik dan membuatnya terlihat seperti kayu alami.
Jenis-Jenis Lantai Vinyl
Umumnya lantai vinyl mempunyai kelebihan yang membuat banyak diminati oleh masyarakat. Karena harganya yang terjangkau, dan banyak pilihan motif untuk mempercantik tampilan rumah kamu.
- Jenis Roll
Bentuknya seperti gulungan yang terlihat seperti karpet, pelapis ini hadir dalam berbagai macam ukuran, dan ketebalan. Mulai dari 0.5mm sampai 2.2mm dengan lebar 2meter dan panjang 25meter. Kelebihan dari pelasi ini selain harganya yang terjangkau, mudah juga untuk pemasangannya. Untuk kekuranganya, dibutuhkan ketelitian ketika proses pemasangannya.
- Vinyl Tile
Jenis ini termasuk pelapis lantai yang sedang populer karena penampilannya terlihat seperti lantai keramik. Dimensi ukurannya juga hampir sama dengan lantai keramik, kamu bisa menemukan jenis ini dari ukuran 30cm sampai 50cm dengan berbagai ketebalan yang beragam. Kelebihan dari jenis tile sangat mudah dipasang di bagian sudut-sudut ruangan dan memiliki banyak ukuran dan motif yang beragam.
- Jenis Plank
Jenis yang satu ini lebih mirip seperti lantai kayu asli, dan bisa menjadi alternatif untuk pengganti lantai kayu solid yang sangat mahal harganya. Pelapis plank berbentuk lembaran persegi panjang dengan berbagai macam ketebalan.
- Jenis Click
Untuk jenis ini memang tidak sepopuler jenis lain, namun memiliki kelebihan yang memudahkan kamu untuk melakukan pemasangan dan pembongkaran dengan mudah, karena jenis ini tidak memerlukan perekat untuk pemasangannya, dan terdapat pengunci khusus yang ada di pinggirannya. Kekurangan pada jenis ini adalah pada keawetannya yang kurang dan sulit didapatkan di pasaran.
- Jenis LVT (Luxury Vinyl Tile)
LVT termasuk dalam jenis yang baru dipasaran dan tampilannya terlihat sangat lux, cocok digunakan untuk menambahkan kesan mewah pada ruangan kamu. Pada permukaannya memiliki tekstur yang realistis dan tersedia dalam bentuk ubin dan papan. Kelebihan dari LVT adalah tahan lama, dan pemasangannya pun terbilang mudah. Kekuranganya berada pada harganya yang terbilang cukup mahal dibandingkan dengan jenis lainnya.
Terkait :
- Lantai Vinyl; Kelebihan, Kekurangan, dan Cara Perawatan
- Cara Memasang Lantai Vinyl dengan Bentuk Lembaran