Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, biasa juga disebut Gereja Kepanjen, merupakan gereja tertua di Kota Surabaya yang berlokasi di Jalan Kepanjen No.4-6, Krembangan Selatan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Pada mulanya gereja ini berupa rumah tinggal yang berlokasi di Jl. Ngagel Jaya Tengah VI / 17, Kota Surabaya, diresmikan pada tanggal 5 November 1967. Kemudian, karena perkembangan jumlah umat yang semakin meningkat, tanggal 9 April 1968 dimulailah pembangunan gereja yang hasilnya dapat menampung 350 umat.
Pada 8 Desember 1968, bertepatan dengan pesta โSanta Perawan Mariaโ, gereja ini diberkati oleh Mgr. J.A.M. Klooster CM selaku Uskup Surabaya.
Gereja ini mengalami renovasi dalam dua tahap. Tahap pertama pada 19 September 1971, dan diberkati pada tanggal 24 Desember 1972. Daya tampung naik menjadi sekitar 700 umat.
Renovasi dan pembangunan gereja tahap dua, dilakukan pada 23 Oktober 1974. Pembangunan tahap kedua ini meningkatkan lagi kapasitas gereja hingga dapat menampung sebanyak 1500 umat. Renovasi ini juga menambah rancangan sebuah balkon pada bagian kanan dan kiri gereja.
Eksterior Gereja

Bagian fasad bangunan gereja bewarna merah dengan material bata ekspos.
Gereja ini berbentuk proporsi, atau disebut golden section sehingga memiliki tampilan yang simetris. Bentuk tersebut merupakan salah satu ciri khas gaya arsitektur Yunani.
Di atas pintu masuk utama gereja, terdapat jendela berbentuk lengkungan dengan elemen radial dan kaca patri.
Gereja ini juga memiliki dua menara, di mana ujung bagian atasnya dihiasi oleh menara runcing dengan ornamen besi. Setiap menara memiliki ketinggian 15 meter dan sebuah salib dengan ketinggian 3,75 meter.

Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria ini menggunakan kolom composite.
Pada bagian atas kolom terdapat perpaduan antara bentuk tanduk domba dengan ukiran daun acanthus. Kolom jenis ini memberi kesan yang indah dan luwes serta terlihat anggun sehingga menjadikan bangunan gereja terlihat menarik dan berkarakter.
Gaya Desain Neo-Gotik
Arsitektur Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria menggunakan gaya neo-gothic yang merupakan gaya arsitektural gereja-gereja Eropa. Neo Gotik sendiri merupakan gaya arsitektur gothic yang berkembang ke arah modern.
Beberapa ciri dari bangunan neo gotik yaitu, atap bangunan dibuat menjulang tinggi ke atas, terdapat banyak pilar, menara, dan juga banyak patung yang berfungsi sebagai dekorasi.

Salah satu ciri yang diterapkan pada gereja ini yaitu, memiliki ketinggian langit-langit yang jauh melebihi skala manusia. Bentuk kubah gereja menyerupai rusuk dan kolom bersifat non structural, serta terdapat rose windows pada bagian atas bangunan.
Sedangkan plafon bangunan gereja ini memiliki barrel vault yang berbentuk melengkung.
Rose Window

Terdapat elemen kaca berbentuk radial yang disebut dengan rose window yang berfungsi sebagai jalan masuk cahaya matahari dari luar bangunan ke dalam gereja.
Secara filosofi, rose window disimbolkan sebagai cahaya yang masuk dan menerangi isi hati umat gereja.
Keberadaan rose window juga menambah nilai estetika pada gereja tersebut.
Interior Gereja

Pada bagian interior, gereja ini dilengkapi dengan pantung santa dan santo. Selain itu, terdapat juga lukisan dari ukiran-ukiran kayu yang menempel pada dinding bagian dalam ruangan. Ornamen dengan bentuk 3D ini merupakan kekhasan dari gaya arsitektur neo gotik.

Terdapat ritme pengulangan dan keteraturan bentuk pada berbagai sisi bangunan. Salah satunya pada bentuk jendela maupun ornamen. Tercipta keselarasan bentuk dan ritme pengulangan yang diadaptasi dari gaya arsitektur Renaissance.
Dalam arsitektur Renaissance sendiri terdapat keindahan pada sebuah bentuk yang menciptakan suatu pola.

Pintu dan jendela di dalam gereja berbentuk meruncing. Ini disebabkan karena adanya kebosanan dari gaya desain sebelumnya. Ini juga menjadikan arsitektur neo gotik yang menciptakan bentuk berbeda, dari yang biasanya melengkung menjadi meruncing.
Elemen Penghias Gereja

Terdapat beberapa elemen penghias bangunan pada bagian interior gereja. Bagian langit-langit altar diberi lukisan langit biru dengan awan-awan putih. Warna-warna yang digunakan pada gereja ini merupakan warna cerah.
Selain langit-langit, terdapat juga dua buah lukisan pada sisi kanan dan kiri jendela yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama dengan jendela.
Pada bagian atas kolom diberi sentuhan warna emas yang memberi kesan megah pada gereja. Sedangkan pada tiap jendela, selalu diterapkan kaca patri yang bukan hanya berfungsi untuk meningkatkan nilai estetika, melainkan sebagai simbol dalam menciptakan suasana sakral interior gereja.
Setiap kaca patri terdiri dari berbagai macam gambar yang berbeda. Terdapat gambar yang paling rumit pada tiga jendela bagian altar.

Nah, itulah sedikit bahasan mengenai konsep dan gaya desain Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria. Gereja ini adalah salah satu bangunan cukup bersejarah yang ada di Kota Surabaya.
Bangunan ini sarat akan bentuk desain yang unik sehingga menjadi kewajiban kita untuk menjaga dan melestarikannya.
Felicia Benedicta
Mahasiswa Desain Interior Universitas Kristen Petra, Surabaya
Felicia Benedicta adalah seorang Mahasiswa Program Studi Desain Interior Universitas Kristen Petra, Surabaya angkatan 2019. Lahir di Surabaya, 23 Agustus 2000.