interiordesign.id – Mengecat dinding adalah salah satu perbaikan yang paling sering dilakukan oleh pemilik rumah. Sebelum kamu mulai membeli cat dan mengaplikasikannya, kamu harus mengetahui berapa banyak cat yang kamu butuhkan? Dan apa perbedaan dari cat berbahan dasar air dan cat yang berbahan dasar minyak?
Sejarah cat dunia
Sebelum mulai pada sejarah awal mula munculnya cat, kami akan memberikan sedikit informasi dari cat pelapis, dimana cat pelapis dan kontemporer adalah bahan yang memiliki sifat senyawa yang tidak terhitung volumenya dan diformulasikan secara berbeda untuk memenuhi beragam syarat dari banyak pengaplikasian.
Sekitar 30.000 tahun yang lalu, telah muncul istilah kata “Cat” yang merupakan sebuah zat cair dan terdiri dari zat warna yang tercampur dalam sebuah cairan dan menghasilkan kandungan partikel padat untuk digunakan sebagai pelapis dekoratif.
Jaman dulu, para penghuni gua menggunakan cat kasar untuk meninggalkan sebuah kejadian atau cerita dan peristiwa dari visual kehidupan mereka, dan bahkan sampai saat ini masih bisa ditemukan peninggalan-peninggalan kuno seperti gambar di dinding-dinding dalam gua.
Seiring waktu di tahun 1700-1867, di saat itu ada sebuah insdustri yang terbentuk untuk memproduksi cat dan pelapis, namun sayangnya, proses pembuatan membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum menjadi elemen atau produk yang diakui dari pasar nasional Amerika.
Setelah itu baru muncul sebuah pabrik pertama di Amerika tepatnya wilayahnya Boston di tahun 1700-an yang didirikan oleh Thomas Child.
Seiring berjalannya waktu, di pertengahan tahun 1800-an, banyak pabrik cat bermunculan di pusat kota dan industri. Di saat itu, proses pembuatan cat dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan dan bantuan mesin, namun cenderung kurang yang meminati dan belum mendapatkan perhatian dari masyarakat.
Satu abad berlalu, hingga di tahun 1867, D.R. Averill dari Ohio telah mematenkan cat yang siap pakai pertama di negara Paman Sam tersebut.
Perlu di ketahui, sebelum memasuki perang dunia ke 2, produk cat berdampak memiliki resiko yang cukup besar untuk kesehatan manusia dan lingkungan, dan berdampak negatif. Dan produksi cat pun diganti komponennya dengan menggunakan pigmen Timbal sebagai alternatif yang aman dan tersedia bahannya.
Apa Itu Cat ?
Cat adalah campuran dari empat buah bahan dasar dari pigmen, resin, pelarut dan aditif.
Pigmen – merupakan warnanya,
Resin – adalah pengikatnya atau lemnya.
Pelarut adalah yang membuat semuanya cair dan menguap ketika cat mengering.
Sedangkan Aditif memberikan karakteristik pada kinerja tertentu, seperti sifatnya untuk menjauhkan noda atau pembunuh jamur.
Untuk cat dengan harga murah biasanya memiliki presentase pelarut yang lebih tinggi daripada cat dengan kualitas yang bagus atau mahal. Penyebabnya, rasio pigmen partikel halus dan resin bisa jauh lebih rendah dalam satu buah galon cat murah.
Hal ini berarti sebagian besar yang akan kamu aplikasikan untuk cat murah adalah pelarut air yang akan menguap begitu saja dengan meninggalkan sedikit pigmen.
Maka dari itu, kamu harus melakukan pelapisan ulang berkali kali dengan cat berkualitas rendah sebelum pigmen telah cukup untuk menutupi warna bawahnya.
Pengalaman sangat diutamakan, belilah cat terbaik yang mampu kamu beli dan hindari mengecat lebih dari tiga kali.
Baca Juga :
Perbedaan Cat Air Dengan Cat Minyak
Pada dasarnya semua cat terbagi dalam dua kategori pelarut yang menentukan jenisnya, apakah itu berbahan dasar air, atau berbahan dasar minyak.
Untuk cat yang berbahan dasar air sebetulnya memiliki air sebagai pelarut, seringkali membuat bingung semua orang karena cat ini disebut lateks walaupun tidak mengandung lateks. Banyak juga cat yang berbahan dasar air dibuat dengan akrilik dan disebut lateks akrilik. Label cat yang berbahan dasar minyak sama membingungkannya, karena seringkali tidak dibuat dengan minyak, cat ini memiliki pelarut air juga dikenal sebagai pengencer cat atau resin alkid.
Primer yang berbahan dasar minyak sangat ideal untuk mengecat warna yang lebih gelap. Penting kamu ketahui bahwa cat yang berbahan dasar minyak mempunyai bau yang menyengat.
Cat Berbahan dasar Air (Lateks)
Cat lateks merupakan jenis cat yang paling umum digunakan karena beberapa faktor seperti :
- Mudah dibersihkan dengan sabun dan air
- Ramah lingkungan, karena mengandung lebih sedikit VOC (senyawa organik yang mudah menguap)
- Hasil yang baik
- Tetap fleksibel
- Bisa mencegah jamur dan kelembaban
- Mudah kering
- Tersedia dalam banyak pilihan warna
Kamu bisa menggunakan cat berbahan dasar air pada hampir semua bagian rumah, mulai dari dinding, eksterior, sampai interior dan kayu.
Cat Alkyd
Cat alkyd biasanya tidak digunakan pada pengecetan rumah seperti dinding, karena cat alkyd biasa digunakan untuk area kamar mandi dengan area yang mudah basah, cat ini mudah digosok, dan memiliki kemilau yang lebih tinggi, tahan lama daripada cat lateks.
Ketika digunakan di rumah, cat ini sering digunakan untuk area yang sering mengalami benturan atau keausan seperti trim, lantai, dan bisa juga untuk lemari.
Manfaat lainnya dari cat alkyd adalah waktu pengeringannya yang lebih lama daripada cat lateks sehingga tidak membutuhkan banyak sapuan kuas.
Beberapa kelemahan pada cat alkyd adalah :
- Harga cenderung lebih mahal dari cat lateks
- Bau yang menyengat-ketika proses pengeringan, karena mengandung lebih banyak VOC
- Membutuhkan pelarut kimia seperti tiner
Cat Minyak
Pertimbangan dalam memilih cat yang tepat menjadi faktor yang disebut kemilau cat.
Ada lima bahan dasar cat dasar kemilau :
- Datar Atau Matte
- Kulit Telur
- Satin
- Semi-Gloss
- Hi- Gloss
Datar Atau Matte adalah cat yang memiliki jumlah kemilau yang sedikit, dan keuntungan dari cat ini bisa menyembunyikan kekurangan dengan baik dan permukaan yang dicat akan menghasilkan sedikit kilauan.
Kekurangan dari cat ini tidak mudah di cuci, contohnya jika kamu menggosok permukaan dengan spon lembab, maka cat akan mudah terkelupas, dan biasanya untuk cat ini hanya digunakan pada langit-langit rumah.
Kulit Terlur adalah jenis cat yang memiliki kemilau sedang dan bisa menyembunyikan kekurangan pada permukaan, dan menghasilkan kemilau yang relatif kecil. Mudah dicuci, karakternya menjadikan pilihan standar untuk semua dinding rumah.
Satin merupakan cat yang mirip dengan kulit telur dan terkadang memiliki tingkat kilap sedang.
Semi-Gloss merupakan sebuah pilihan yang bisa kamu gunakan untuk dapur, kamar mandi, dan ruang biantu, yang membutuhkan daya cuci yang tinggi dan ketahanan terhadap kelembapan.
Hi-Gloss, untuk cat ini baiknya digunakan untuk trim, pintu, dan lemari, karena kuat dan mudah untuk dibersihkan. Cat ini juga akan memantulkan cahaya, dan membuat elemen kecil akan tetapi detail ini akan muncul dengan warna.
Simpulan :
Pengecatan rumah adalah pilihan pribadi, sangat menyenangkan ketika warna dinding suatu ruangan sesuai dan memberikan visual yang sempurna.
Ayo konsultasi dengan para desainer profesional dengan kunjungi website interiordesign.id.