Interiordesign.id – Siapa yang tidak mengenal benda ini? Meski keberadaanya sebagai alat penerangan sudah mulai digantikan lampu namun lilin masih digunakan untuk keperluan lainnya.
Penggunaan lilin sampai saat ini masih sangat lumrah ditemui seperti pada proses ritual, meditasi, dan juga sebagai aksesori ruangan.
Lilin berkembang dari yang hanya alar penerangan menjadi aksesori yang bisa berikan keindahan.
Selain cahaya, kini lilin dapat dinikmati bentuk dan aromanya. Bukan menjadi hal sulit untuk saat ini menemukan lilin dengan aromaterapi.
Kini lilin menjadi pilihan saat kita akan mempercantik ruang dengan berbagai aksesori.
Pengertian Lilin

Lilin adalah bahan yang dibuat dari cairan parafin atau minyak nabati yang dinyalakan untuk menghasilkan cahaya. Lilin juga dapat dibuat dari beeswax atau minyak tanah.
Penggunaannya sebagai sumber cahaya sudah sejak zaman dahulu dan masih digunakan hingga sekarang.
Sedangkan lilin digunakan sebagai aksesori dimulai dari berbagai acara, seperti pernikahan, pesta, atau hari raya.
Lilin dapat ditempatkan dalam berbagai bentuk dan ukuran, seperti lilin tealight, lilin tinggi, atau lilin dalam bentuk bunga atau hewan.
Dengan berbagai warna lilin yang cantik dan aroma yang berikan ketengangan beberapa orang mulai menggunakan lilin sebagai hiasan untuk rumah atau kantor, seperti meja atau rak buku.
Menjadi hiasan yang dapat menyebarkan aroma menyenangkan sepanjang waktu.
Sejarah Penggunaan Lilin di Peradaban Manusia

Sejarah penggunaan lilin sebagai sumber cahaya telah ada sejak jaman dahulu. Lilin dibuat dari lemak binatang atau minyak nabati yang ditemukan di alam liar.
Pada abad ke-17 SM lilin berbahan hewan pertama kali digunakan manusia. Sedangkan lilin dari minyak nabati, seperti minyak kelapa atau minyak bunga matahari, mulai digunakan pada abad ke-18.
Mulai memasuki abad ke-19, proses pembuatan lilin menjadi lebih maju dengan ditemukannya teknologi pembuatan lilin dari parafin.
Parafin adalah minyak yang diperoleh dari batubara yang dapat diolah menjadi cairan yang dapat digunakan untuk membuat lilin. Setelah itu lilin parafin menjadi lebih populer karena lebih murah dan mudah dibuat dibandingkan dengan bahan sebelumnya.

Pada sejarah peperangan, lilin juga memiliki peranan penting yang mana pada masa itu menjadi sumber oencahayaan utama sebelum adanya listrik.
Setelah ditemukannya penerangan listrik, penggunaan lilin mulai berkurang tetapi masih digunakan sebagai sumber cahaya cadangan atau sebagai hiasan.
Awal Mula Penggunaan Lilin di Berbagai Negara

China
Di China, lilin digunakan sejak Dinasti Han (206 SM – 220 M) untuk penerangan di kuil-kuil dan tempat-tempat kerajaan. Lilin juga digunakan dalam upacara keagamaan dan ritual.
Mesir
Di Negara Mesir, lilin dibuat dari lemak binatang dan digunakan sejak abad ke-17 sebelum masehi untuk penerangan di piramida dan kuil-kuil.
Yunani dan Romawi
Yunani dan Romawi membuat lilin dari lemak binatang dan digunakan untuk penerangan di rumah-rumah, gereja, dan tempat-tempat kerajaan. Lilin juga digunakan dalam upacara keagamaan dan ritual.
Eropa
Berpindah ke Negara Eropa, lilin mulai berkembang pada abad ke-15 dengan ditemukannya teknik pembuatan lilin dari lemak binatang yang lebih efisien. Lilin digunakan sebagai sumber cahaya utama sebelum ditemukannya penerangan listrik.
Amerika Utara dan Selatan
Sedangkan di Amerika Utara dan Selatan lilin ditemukan oleh suku-suku asli yang menggunakannya sebagai sumber cahaya dan dalam upacara keagamaan dan ritual.
Setelah penaklukan oleh kolonial, penggunaan lilin dikembangkan oleh penduduk Eropa yang tinggal di wilayah tersebut.
Jika pada awalnya lilin digunakan sebagai alat penerangan saat perang, di gereja, kuil, dan perlengkapan ritual. Lalu bagaimana bisa lilin menjadi aksesori atau hiasan ruang?
Lilin Mulai Dijadikan Aksesori Ruangan

Awal mula lilin mulai dijadikan sebagai aksesori ruangan dapat ditelusuri sejak zaman dahulu, ketika lilin digunakan sebagai sumber cahaya utama di rumah-rumah dan gereja.
Namun, penggunaan lilin sebagai aksesori ruangan untuk keperluan dekoratif, mulai berkembang pada abad ke-19 dengan ditemukannya teknologi pembuatan lilin dari parafin.
Lilin parafin yang lebih mudah dibuat dan lebih murah dibandingkan dengan lilin yang dibuat dari lemak binatang atau minyak nabati, memungkinkan untuk lebih banyak orang untuk memilikinya.
Baca juga
Inspirasi Dekorasi Interior Halloween, Dekorasi Unik yang Menyeramkan
Definisi Lampu, Sejarah, Jenis dan Fungsinya

Dengan bahan parafin lilin juga dapat dibuat dalam berbagai bentuk dan warna, sehingga menambah variasi pilihan dalam penggunaannya sebagai aksesori ruangan.
Lilin parafin juga dapat dikelompokkan dalam berbagai aroma, sehingga memberikan relaksasi saat digunakan sebagai aksesori ruangan.
Di atas kita sudah banyak menyinggung parafin sebagai salah satu bahan lilin. Namun sebenarnya apa saja bahan-bahan yang bisa dipakai untuk membuat lilin? Ini dia!
Jenis-jenis Bahan untuk Membuat Lilin

Ada beberapa jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan lilin, diantaranya:
- Parafin: merupakan bahan yang paling sering digunakan dalam pembuatan lilin. Parafin adalah minyak yang diperoleh dari batubara yang dapat diolah menjadi cairan yang dapat digunakan untuk membuat lilin.
- Beeswax: lilin yang dibuat dari lebah. Beeswax memiliki aroma yang khas dan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan parafin.
- Minyak nabati:dibuat dari minyak nabati seperti minyak kelapa, minyak bunga matahari atau minyak zaitun. Minyak nabati membuat lilin lebih lembut dan tidak mengeluarkan asap yang beracun.
- Lilin soy: terbuat dari minyak kacang-kacangan, lebih ramah lingkungan dan memiliki waktu pembakaran yang lebih lama dibandingkan dengan parafin.
- Lemak binatang: dibuat dari lemak binatang seperti domba atau sapi. Lilin ini memiliki waktu pembakaran yang lebih lama dan lebih berkualitas dibandingkan dengan lilin parafin.
- Bahan alami : Lilin yang dibuat dari bahan-bahan alami seperti cengkeh, kayu manis, daun-daun yang ditemukan di alam, yang dapat menghasilkan aroma khas sesuai dengan bahan yang digunakan.
Berbagai jenis bahan bakunya beragam juga jenis lilinnya. Mungkin selama ini kita melihat beberapa jenis lilin namun tak pernah tahu namanya, atau bahkan hanya itu-itu saja.
Nah mari kita simah beberapa jenis lilin yang bisa kita pilih untuk percantik ruang!
Macam-macam Jenis Lilin Percantik Ruang

Lilin tealight
Lilin kecil yang digunakan dalam wadah yang sesuai. Biasa digunakan dalam penerangan dan dekorasi.
Lilin tinggi
Lilin yang memiliki tinggi yang lebih panjang dari tealight, biasa digunakan sebagai dekorasi.

Lilin jar
Cairan lilin yang diisi dalam wadah kaca atau keramik. Biasa digunakan sebagai dekorasi atau sumber cahaya.

Lilin dalam bentuk bunga
Berbagai jenis bunga dan tanaman dibuat dari lilin dengan warna-warni menarik, cocok untuk hiasan ruangan.

Lilin dalam bentuk hewan
Lilin yang dibuat dalam bentuk hewan-hewan yang digunakan sebagai dekorasi.

Lilin aroma
Esensial oil dicampurkan pada bahan lilin ketika masih cair. Berbagai aroma menenagkan seperti bunga, buah-buahan, atau rempah-rempah. Biasa digunakan sebagai dekorasi dan pengembangan suasana.

Lilin pilar
Sesuai namanya lilin ini memiliki bentuk silinder menyerupai pilar dan familiar kita temui.

Lilin votives
Lilin yang digunakan dalam wadah yang sesuai, digunakan dalam dekorasi atau penerangan.

Lilin taper
Berbentuk runcing di bagian ujungnya lilin ini memiliki tampilan elegan.
Setelah mengetahui berbagai jenis lilin dan menentukan akan membeli yang mana, sepertinya kita juga harus mengetahui apa saja fungsi lilin? Selain penerangan tentunya. Lansung saja!
Fungsi Penggunaan Lilin

- Penerangan: digunakan sebagai sumber cahaya sejak zaman dahulu dan masih digunakan hingga sekarang sebagai sumber cahaya cadangan atau penerangan alternatif.
- Hiasan: sebagai hiasan untuk berbagai acara, seperti pernikahan, pesta, atau hari raya. Lilin dapat ditempatkan dalam berbagai bentuk dan ukuran, seperti lilin tealight, lilin tinggi, atau lilin dalam bentuk bunga atau hewan.
- Aromaterapi: lilin dapat dibuat dengan aroma terapi yang menenangkan.
- Meditasi: digunakan dalam meditasi atau upacara keagamaan sebagai simbol dari cahaya spiritual.
- Ritual: menjadi perlengakapan dalam berbagai ritual seperti perayaan hari raya atau upacara keagamaan.
- Pengeringan lilin: Lilin juga digunakan dalam proses pengeringan lilin, untuk mengeringkan lilin yang baru dibuat dan memperbaiki kualitasnya.

Dalam sejarah, lilin telah digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari penerangan hingga ritual keagamaan. Namun, dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, lilin kini lebih sering digunakan sebagai hiasan atau untuk menciptakan suasana romantis.
Tidak dapat dipungkiri bahwa lilin tetap memiliki kekuatan magis yang dapat dirasakan oleh siapa saja yang menyalakannya.
Jadi, ketika kita menyalakan lilin di rumah, jangan lupa untuk menikmati suasana yang diciptakannya dan merenungkan sejarah yang luar biasa dari lilin itu sendiri!