Gaya desain arsitektur yang dikembangkan di Amerika Serikat selama periode kolonial
InteriorDesign.id – Ini mencakup gaya yang berbeda-beda dari seluruh wilayah kolonial, termasuk gaya New England, gaya Chesapeake, dan gaya Southern Plantation. Umumnya, gaya ini menampilkan elemen arsitektur tradisional Eropa seperti gable atap, dinding bata atau kayu, dan jendela simetris. Namun, gaya ini juga mencakup elemen yang unik untuk wilayah kolonial Amerika, seperti jendela bulat dan pintu gerbang dua pintu.
Sejarah Gaya Desain American Colonial
Sejarah dimulai pada abad ke-17, ketika penduduk pertama dari Eropa tiba di wilayah kolonial Amerika Utara. Saat itu, mereka membawa gaya arsitektur yang mereka kenal dari negara asal mereka, seperti Inggris, Belanda, Prancis, dan Spanyol. Gaya-gaya ini kemudian dikembangkan dan diadaptasi untuk menyesuaikan dengan iklim, sumber daya alam, dan kebutuhan lokal di wilayah kolonial.
Gaya New England Colonial, misalnya, dikembangkan di wilayah New England, yang memiliki iklim yang lebih dingin dan lembab dibandingkan wilayah lain. Gaya ini menampilkan atap berlekuk, dinding kayu yang diperkuat, dan jendela yang lebih kecil dan lebih sedikit untuk menjaga panas di dalam rumah.
Di wilayah Chesapeake, gaya arsitektur yang dikembangkan lebih mirip dengan gaya yang ditemukan di Inggris. Gaya ini menampilkan atap datar, dinding bata, dan jendela yang lebih besar dan lebih banyak.
Gaya Southern Plantation, dikembangkan di wilayah Selatan, menampilkan elemen arsitektur yang mirip dengan gaya yang ditemukan di negara-negara Eropa Timur. Gaya ini menampilkan atap berlekuk, dinding bata, dan jendela yang lebih besar dan lebih banyak dibandingkan dengan gaya New England.
Sebagai perkembangan, gaya American Colonial terus berkembang dan berubah seiring dengan perubahan sosial, ekonomi, dan politik di wilayah kolonial Amerika. Namun, elemen-elemen dasar gaya ini masih dapat ditemukan dalam arsitektur Amerika hingga sekarang, khususnya di wilayah-wilayah pedesaan yang tidak terlalu terpengaruh oleh perkembangan arsitektur modern.
Karakter Desain American Colonial
Atap berlekuk yang sering digunakan pada gaya American Colonial, yang membantu untuk mengalirkan air hujan dan menjaga rumah tetap hangat.
Dinding kayu atau bata yang digunakan pada gaya American Colonial, yang memberikan perlindungan terhadap iklim dan cuaca.
Jendela simetris yang digunakan pada gaya American Colonial, yang memberikan tampilan yang rapi dan tertata pada rumah.
Pintu gerbang dua pintu yang digunakan pada gaya American Colonial, yang memberikan akses ke dalam rumah dan menambah kesan formal pada rumah.
Pilar-pilar yang digunakan pada gaya American Colonial, yang memberikan kesan kokoh dan tegas pada rumah.
Desain klasik yang digunakan pada gaya American Colonial, yang berasal dari gaya arsitektur Eropa yang diterapkan pada gaya ini.
Gaya American Colonial secara umum dikenal sebagai gaya yang sederhana, yang tidak menampilkan banyak ornamen atau hiasan ekstra.
Gaya American Colonial juga dikenal sebagai gaya yang dapat diadaptasi dengan iklim dan kondisi wilayah yang berbeda-beda.
Dikenal sebagai gaya yang dapat diadaptasi dengan kebutuhan lokal, seperti sumber daya alam dan budaya setempat.
Bagaimana Penerapannya ?
- Gunakan warna dinding yang netral, seperti putih atau abu-abu, untuk memberikan kesan klasik dan sederhana pada ruangan.
- Pilih furniture yang didesain dengan gaya klasik dan elegan, seperti meja kayu dengan kaki bulat, kursi dengan sandaran tangan, atau sofa dengan bantalan yang tebal.
- Gunakan tekstil dengan motif tradisional, seperti kain dengan polkadot atau garis-garis, atau bantal dengan aplikasi kain yang berwarna cerah.
- Tambahkan aksesori seperti kerajinan tangan atau barang antik, seperti jam dinding atau lukisan, untuk memberikan kesan autentik pada ruangan.
- Pilih jendela dengan desain yang sederhana dan simetris, seperti jendela dengan kaca yang cukup besar dan dengan katup yang mudah dibuka.
- Gunakan lampu dengan desain klasik, seperti lampu gantung dengan kristal atau lampu meja dengan abajur kaca.
- Pilih lantai dengan desain yang sederhana, seperti kayu atau keramik yang dalam warna coklat atau abu-abu.
- Tambahkan elemen arsitektur klasik, seperti pintu gerbang dua pintu atau pilar-pilar untuk memperkuat kesan gaya American Colonial pada ruangan.
Sebagai catatan, perlu diingat bahwa gaya American Colonial memiliki beberapa variasi dari wilayah ke wilayah, jadi perlu diperhatikan gaya yang tepat diterapkan sesuai dengan wilayah yang diinginkan.