Desain rumah Pengabdi Setan memiliki arsitektur dan interor klasik era kolonial yang ikonik, sangat pas dan cocok sebagai latar film horor klasik.
Interiordesign.id โ Sukses menyutradarai berbagai film drama dan misteri, kini mimpi Joko Anwar untuk meracik kembali film Pengabdi Setan akhirnya terwujud. Film bertajuk serupa di-remake sineas asal Medan ini dan telah diputar di bioskop sejak 28 September 2017 lalu. Jumlah penontonnya pun memasuki angka yang luar biasa, 3 juta lebih penonton. Apakah Anda menjadi bagian dari 3 juta penonton tersebut?
Pengabdi Setan merupakan film horor klasik besutan sutradara senior Sisworo Gautama Putra yang cukup mendulang sukses pada tahun 1980.
Film Pengabdi Setan mengisahkan rentetan kejadian aneh dan mistis yang dialami satu keluarga pasca kematian sang ibu. Sementara itu, sang ayah yang harus rela meninggalkan rumah untuk mencari cara melunasi hutang, meninggalkan keempat orang anaknya bersama Neneknya dan tinggal di sebuah rumah tua milik sang Nenek.
Yang paling menarik perhatian dari film remake garapan Joko Anwar ini tentunya adalah sebuah rumah tua. Yang tak lain merupakan lokasi utama film Pengabdi Setan. Selain adegan kemunculan hantu yang menakutkan, rumah yang menjadi lokasi syuting film ini juga memiliki kisah misteri dan fakta menarik.
Setelah melakukan pencarian lokasi, akhirnya PTPN VIII Perkebunan Kertamanah Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung menjadi pilihan. Lantas seperti apa desain rumah serta misteri dan fakta unik rumah tua tersebut? Simak penjelasannya berikut ini.
Desain Rumah Pengabdi Setan, Dari Art Deco Hingga Shabby Chic
Menurut kabar yang beredar, rumah tua tersebut ternyata sebuah vila yang telah ada sejak zaman Belanda. Tak heran jika bangunan asli rumah ini memiliki arsitektur bergaya farmhouse Eropa kolonial atau juga dikenal sebagai gaya desain art deco, dengan ciri-ciri beratap runcing, jendela kecil, dan dinding tebal. Bangunan dengan rancangan arsitektural serupa banyak kita temui hampir di semua kota-kota besar di Indonesia, terutama di kawasan Kota Tua Jakarta.
Art decomerupakan gaya arsitektur yang populer pada tahun 1920an, yang dikenal anggun, fungsional serta modern. Arsitektur art deco memiliki ciri khas penggunaan ornamen yang historis.
Gaya desain yang satu ini dipengaruhi oleh berbagai aliran modern, seperti kubisme, futurisme dan konstruktivisme. Selain itu, art deco juga mengambil ide-ide desain kuno seperti Mesir, Siria dan Persia.
Ketika ditemukan, kondisi rumah cukup memprihatinkan. Selain tak ada yang menempati, keadaanya pun tak terurus. Dus, Joko Anwar pun akhirnya melakukan perbaikan besar-besaran agar rumah tua ini layak dijadikan lokasi syuting.
Namun, meski dilakukan banyak perbaikan, Joko Anwar dan timnya tidak melakukan perubahan pada denah. Denah asli rumah tua tetap dibiarkan sesuai aslinya. Seperti posisi tangga, kamar dan ruangan lainnya yang dianggap sesuai dengan naskah. Ia hanya menambah sumur buatan di area kamar mandi untuk melengkapi cerita di film Pengabdi Setan remake tersebut.
Kini, meski tampilan fasadnya masih terasa sentuhan art deco, ketika memasuki area rumah kita akan disuguhi cita rasa baru. Penggunaan wallpaper bermotif bunga-bunga kecil dengan warna pastel kini menghiasi bagian dalam rumah tersebut. Yap, di tangan Joko Anwar, rumah tua peninggalan Belanda itu kini lahir kembali dengan sentuhan interior bergaya shabby chic.
Mengulik Interior Shabby Chic Pada Desain Rumah Pengabdi Setan
Tak perlu waktu lama untuk Joko Anwar dan timnya menyulap dan mendandani interior dan eksterior rumah. Cukup 18 hari saja waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki rumah tersebut. Waktu yang terbilang singkat. Selain memperbaiki dan membuat sumur buatan, perabotan dan interiornya pun disesuaikan dengan latar cerita film. Joko Anwar tepat memilih shabby chic untuk gaya desain rumah di Pengabdi Setan.
Seperti yang nampak pada film, kita akan melihat meja, kursi, kipas angin, jam dinding dan peralatan makan khas era 80-an. Pada bagian dinding, selain menggunakan wallpaper bermotif bunga, hadir juga hiasan dinding seperti foto dengan bingkai kayu yang klasik. Sangat senada dengan gaya shabby chic yang jadul dan anggun.
Diperlukan nyali besar untuk masuk dan mengunjungi kamar sang ibu. Ruangan yang satu tersebut memiliki suasana yang mistis dan misterius. Terdapat lampu dengan kap jadul yang menghiasi samping ranjang dengan penerangan yang remang. Sementara ranjangnya sendiri menggunakan kelambu berwarna putih yang benar-benar bikin bulu kuduk merinding. Ditambah posisi kaca jendela yang menghadap ranjang, sehingga pemandangan dari luar dapat langsung terlihat dari arah tempat tidur.
Desain Rumah Pengbadi Setan; Lorong Rahasia Hingga Pemakaman
Bangunan rumah zaman dulu, biasanya memiliki lorong sebagai jalur untuk menuju ruang satu dan lainnya. Pun begitu dengan rumah tua ini. Bahkan selain lorong, rumah tua ini memiliki pemandangan yang menghadap ke area pemakaman.
Menilik konsep fengshui pada hunian, sebenarnya rumah semacam ini memiliki energi negatif. Lorong dalam ruangan memiliki kombinasi gerak Sha Chi atau energi yang stagnan. Dan masih menurut fengshui, bangunan rumah yang memiliki jarak tidak jauh dari pemakaman juga sebaiknya melakukan sedikit renovasi. Seperti memundurkan bangunan rumah agar jaraknya menjauh dari pemakaman serta menanam tumbuhan yang memiliki unsur api sebagai buffer.
Tanaman yang mewakili unsur api, umumnya memiliki warna yang didominasi merah. Seperti palem merah, flamboyan atau tumbuhan perdu yang berwarna merah pekat.
Desain Rumah Pengabdi Setan Kini Jadi Wisata Mistis Yang Hits
Sebuah agen wisata perjalanan bernama Sociotraveler Indonesia membuka perjalanan unik bertajuk โ Tur Misteriโ ke lokasi syuting film Pengabdi Setan tersebut. Septyan Bayu selaku founder dari Sociotraveler mengaku mendapatkan ide tur ini setelah menonton film tersebut di bioskop. Menurutnya, rumah dengan rancangan arsitektural klasik dan ikonik tersebut memiliki nuansa yang amat horror, sehingga Ia pun mencari tahu lokasi dan informasi mengenai keberadaannya.
Untuk mengikuti paket tur wisata misteri bersama Sociotraveler, Anda dikenakan biaya sebesar Rp. 475.000 per orang. Biaya tersebut sudah termasuk transportasi Bandung ke Pangalengan, konsumsi serta dokumentasi peserta.
Namun bagi Anda yang ingin mengunjungi rumah ini tanpa mengikuti rangkaian tur misteri, tentu saja juga bisa. Jika Anda ingin masuk ke dalam rumah, sejumlah petugas yang merupakan karyawan PTPN VIII akan memberikan buku tamu untuk diisi. Lalu Anda diharuskan membayar tiket sebesar Rp. 20.000 per-orang. Bahkan Anda juga diperbolehkan melakukan swa-foto atau selfie-selfie yang bisa Anda pamerkan ke teman-teman Anda di instagram atau sosial media lainnya.
Bagaimana? Apakah Anda cukup memiliki nyali?