Feng shui ala Jepang yang dikenal dengan istilah Kanso. Ini adalah praktik tata ruang interior –desain rumah feng shui– ala Jepang untuk melahirkan suasana yang penuh dengan ketenangan juga kesederhanaan.
Table of contents
Estimated reading time: 5 minutes
Interiordesign.id – Setiap orang tentu menginginkan memiliki hunian yang segar dan dapat memberikan energi positif. Energi yang memberikan kebahagiaan kepada setiap penghuninya. Namun, untuk mencapai hal tersebut, bukanlah pekerjaan mudah.
Rumah dengan suasana nyaman, segar, menenangkan, mengundang, adalah kondisi ideal. Suasana rumah semacam itu bisa didapatkan hanya dengan memilih secara tepat konsep interior arsitektur yang akan digunakan.
Pertanyaannya kemudian, konsep interior arsitektur rumah semacam apa yang pas dan tepat untuk mendapatkan suasana yang ideal tersebut?
Ada banyak sekali gagasan desain –interior dan arsitektural– agar rumah bisa mendapatkan kondisi ideal. Mulai dari pilihan gaya desain seperti kontemporer, modern, minimalis, skandinavian, industrial, dll., hingga konsep desain rumah menurut yang paling populer ala feng shui, vastu shastra ala India, hingga kanso ala Jepang.
Nah, yang akan coba kita bahas sekarang adalah kanso. Sebuah prinsip dan salah satu cara terbaik menyegarkan rumah dan menyuntikkan energi positif.
Kabarnya, ini merupakan sebuah prinsip “kuno” desain interior ala Jepang yang memiliki semangat yang sama dengan feng shui maupun vastu shastra. Kanso juga kabarnya sangat kental dengan prinsip-prinsip minimalis.
Apa Itu Kanso?
Apa itu kanso? Kanso adalah sistem estetika Jepang kuno, yang memiliki tujuan yang mirip dengan feng shui. Kanso berarti kesederhanaan – dalam segala hal, dalam segala cara yang dimungkinkan.
Mengutip independent.co.uk, Kanso, yang berarti kesederhanaan, sangat mirip dengan feng shui. Ia berfokus pada aliran dan pergerakan energi di dalam ruang dan merupakan salah satu dari tujuh prinsip Zen, yaitu: Fukinsei (asimetri), Seijaku (diam), Shizen (kealamian), Koko (penghematan ), Datsuzoku (kebebasan dari keterikatan kata-kata) dan Yugen (kedalaman halus). Kanso menjadi jalan untuk mencapai totalitas Zen.
Estetika rumah Jepang memang sengaja dirancang untuk menghilangkan “kekacauan”. Dan alih-alih memikirkan dekorasi, estetika Jepang lebih memilih untuk menghilangkan ruang-ruang yang dianggap tidak penting.
Kanso adalah tentang menahan diri, menciptakan atmosfer dari sebuah lingkungan yang sederhana dan hanya memasukan apa yang benar-benar dibutuhkan. Lupakan dekorasi-dekorasi dan penggunaan aksesori-aksesori yang berlebihan, meski itu mampu menambah kadar estetika interior.
Kanso adalah juga sebuah estetika. Kanso adalah sikap dan praktik Zen. – David Riley, Instruktur Meditasi.
Konsep dan Prinsip-prinsip Kanso
Kanso mencakup serangkaian ide kuno, konsep wabi dan sabi. Wabi-sabi ini merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari, yang juga menggabungkan prinsip-prinsip lama dengan prinsip-prinsip baru atau modern.
Dari fengshuilondon.net, berikut beberapa penjelasan mendasar dari konsep desain Kanso.
Minimalisme
Jika Anda tidak menyukai konsep minimalis, kanso bukanlah untuk Anda. Desain interior Jepang dan konsep estetika ini adalah tentang menyingkirkan hal-hal yang tidak penting. Semakin sedikit, semakin baik.
Berakar dalam filosofi zen, kanso menyarankan memilih furniture minimal dan karya seni sederhana untuk mencapai lingkungan yang tenang dan damai.
Ketidakkekalan
Filosofi minimalis juga merupakan pengingat dari sifat tidak kekal. Kanso adalah tentang memerhatikan apa yang Anda miliki dan memilih dengan hati-hati barang-barang paling penting yang dibutuhkan.
Kanso adalah tentang aliran energi
Mirip dengan feng shui, kanso juga fokus pada energi atau Chi. Pengaturan furniture menjadi sangat penting.
Warisan zen
Seperti telah disebutkan, Kanso adalah salah satu dari konsep Zen; fukinsei (asimetri), seijaku (diam), shizen (kealamian), koko (penghematan), datsuzoku (kebebasan dari keterikatan duniawi), yugen (kedalaman halus), danshari (decluttering), dan wabi-sabi (kecantikan dalam ketidaksempurnaan).
Clutter
Terakhir adalah soal kerapian vs berantakan.
Albert Einstein suatu waktu pernah berkata; bahwa sebuah meja yang berantakan merupakan cerminan atau tanda pikiran yang berantakan. Mungkin inilah awal mula dari gagasan minimalisme secara umum dan Kanso secara khusus.
Menganalogikan kondisi sebuah meja yang berkebalikan dengan apa yang diungkapkan Einstein; meja yang rapi atau bahkan kosong adalah cerminan dari sikap Zen dan juga Kanso.
Namun, analogi sebuah meja tentu tidak bisa dijadikan sebagai ukuran pasti. Hal yang harus benar-benar diperhatikan dalam gagasan Kanso, atau konsep desain rumah feng shui ala Jepang ini adalah soal kesederhaan dan selalu mencoba menghindar dari kekacauan akibat dari terlalu banyaknya barang-barang yang dimiliki. Itu saja.
Desain Rumah Feng Shui ala Jepang
Karena memiliki keunikan seperti halnya feng shui, kanso disebut-sebut juga sebagai konsep desain rumah feng shui ala Jepang. Bahkan dalam beberapa hal, kanso dinilai memiliki prinsip dan semangat yang sama dengan feng shui, sama-sama bertujuan untuk melahirkan suasana yang ideal di dalam rumah.
Kanso maupun feng shui, atau bahkan vastu shastra, merupakan cara unik bagaimana gagasan desain rumah ternyata memiliki akar sejarah yang panjang. Ini bahkan bisa setara dan menjadi semacam kepercayaan, menjadi agama.
Merancang rumah berdasar prinsip-prinsip ini adalah meyakini bahwa kebahagiaan, ketenangan, kenyamanan, adalah soal tujuan hidup itu sendiri, termasuk di antaranya desain rumah. Bagi beberapa orang, desain haruslah berlandaskan pada prinsip-prinsip ini.
Dus, desain rumah feng shui, kanso, vastu shastra, adalah gagasan dan konsep “agung” dari desain rumah yang selaras dengan alam.
- โ Proses desain yang mudah, Online kapanpun, di manapun
- โ Desainer-desainer terbaik dan profesional
- โ Harga desain terjangkau, sesuaikan dengan kebutuhan, flat per room