Penggunaan gaya ini umumnya terdapat pada bagian depan kuil (pedimen yang ditopang oleh kolom atau pilar besar) dan jendela Venesia menjadi ciri khas desain Palladian.
InteriorDesign.id – Gaya desain Palladian adalah sebuah gaya arsitektur yang berasal dari Italia dan didasarkan pada desain-desain arsitek terkenal Italia, Andrea Palladio, pada abad ke-16.
Terkenal dengan kolom-kolom besar, bentuk geometris, dan proporisi yang simetris dan harmonis. Palladianisme juga mencakup penggunaan ornamentasi klasik, seperti kapitel korintus dan friksi.
Sangat popular selama era Renaissance dan masih digunakan hingga saat ini, terutama dalam desain rumah-rumah klasik dan bangunan-bangunan publik.
Gaya desain Palladian didasarkan pada karya arsitek Italia, Andrea Palladio (1518-1580), yang hidup dan bekerja selama masa Renaissance. Palladio mempelajari desain arsitektur dalam bentuk buku-buku, dan memperkenalkan gaya yang dipengaruhi oleh karya arsitek Roma Kuno, seperti Marcus Vitruvius Pollio dan teori-teori Renaissance seperti idealisme klasik dan simetri. Palladio membuat banyak desain bangunan di Veneto, Italia, seperti Villa Rotunda, dan Villa Barbaro, yang merupakan contoh gaya desain Palladian yang sempurna.
Gaya desain Palladian sangat popular selama abad ke-17 dan 18 di Inggris dan Amerika, terutama selama periode kolonial. Banyak arsitek Inggris dan Amerika mengadopsi gaya ini dan membuat bangunan-bangunan Palladian yang unik, seperti White House di Washington, D.C. dan Royal Hospital Chelsea di London.
Gaya desain Palladian juga mempengaruhi gaya arsitektur lain, seperti Neoklasikisme dan Georgianisme. Palladianisme merupakan gaya arsitektur yang tetap populer hingga saat ini, terutama dalam desain rumah-rumah klasik dan bangunan-bangunan publik.
Karakteristik Utama Dari Desain Palladian
- Proporisi Yang Harmonis
Desain Palladian menekankan pada simetri dan proporsi yang harmonis, seperti halnya desain klasik lainnya. - Kolom-Kolom Besar
Gaya ini mencakup penggunaan kolom-kolom besar, seringkali berdasarkan kolom-kolom klasik seperti kolom Korintus atau Ionik. - Ornamentasi Klasik
Desain Palladian memiliki ornamentasi yang klasik, seperti kapitel korintus, friksi, dan relief yang memperkaya desain arsitektur. - Balok-Balok Terbuka
Desain Palladian sering menampilkan balok-balok terbuka yang memperlihatkan simetri dan ornamentasi dalam desain. - Tingkatan-Tingkatan
Gaya desain Palladian memiliki tingkatan-tingkatan yang bertingkat-tingkat, seperti pada bangunan-bangunan publik seperti gedung-gedung pemerintahan atau istana. - Penggunaan Simbol-Simbol
Desain Palladian sering mencakup penggunaan simbol-simbol, seperti garis-garis yang melengkung dan relief, untuk memperkuat gaya klasik. - Material-Material Alami
Gaya ini biasanya menggunakan material-material alami, seperti marmer atau batu, untuk memperkuat aura klasik dan elegan dalam desain.
Cara Menerapkan Gaya Desain Palladian Kedalam Ruangan
- Terapkan prinsip simetri dan proporsi yang harmonis pada elemen-elemen dalam ruangan, seperti posisi meja, kursi, dan lampu.
- Gunakan kolom-kolom besar atau unsur-unsur yang menyerupai kolom, seperti pilaster, untuk memperkuat gaya Palladian dalam ruangan.
- Tambahkan ornamentasi klasik seperti kapitel korintus, friksi, atau relief pada dinding, plafon, atau meja.
- Gunakan material-material alami seperti marmer, batu, atau kayu untuk menambahkan aura klasik dan elegan pada ruangan.
- Pilih warna-warna natural seperti putih, abu-abu, atau cream untuk memperkuat gaya klasik dalam ruangan.
- Gunakan balok-balok terbuka atau unsur-unsur yang menyerupai balok untuk memperkuat gaya Palladian dalam ruangan.
- Gunakan simbol-simbol seperti garis-garis melengkung, motif-motif klasik, atau relief untuk memperkuat gaya Palladian dalam ruangan.
Ingatlah untuk mengikuti prinsip-prinsip simetri dan harmonis dalam menerapkan gaya desain Palladian untuk memastikan ruangan yang terlihat elegan dan harmonis.