Dipenuhi dengan fitur estetika yang kaya dan lapang seperti kursi Windsor yang ikonik, wainscoting tinggi, dan furniture mahoni. Desain interior revival ditandai dengan unsur kontras dan lebih mengikuti zaman, salah satu contohnya yaitu penerapan dinding putih dan kayu mahoni, serta benda-benda seni yang menakjubkan terpampang di dalamnya.
InteriorDesign.id – Gaya desain Revival merupakan suatu gaya arsitektur dan desain interior yang menirukan kembali suatu gaya arsitektur atau desain interior dari masa lampau.
Gaya ini biasanya diterapkan pada bangunan atau interior baru dengan mengambil unsur-unsur gaya arsitektur atau desain interior dari masa lampau yang dianggap indah dan memiliki nilai historis.
Beberapa gaya Revival yang populer meliputi Gaya Georgian Revival, Gaya Gothic Revival, Gaya Renaissance Revival, dan lain sebagainya.
Tujuan dari gaya ini adalah untuk menciptakan suatu bangunan atau interior yang memiliki kualitas estetika dan historis yang tinggi.
Gaya desain Revival merupakan suatu perkembangan dalam arsitektur dan desain interior yang pertama kali muncul pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Pada masa tersebut, arsitek dan desainer mulai menyadari betapa pentingnya mempertahankan warisan budaya dan arsitektur dari masa lampau. Maka, mereka memulai mengambil inspirasi dari gaya arsitektur dan desain interior masa lampau dan mengaplikasikannya ke dalam bangunan baru yang mereka desain.
Gaya desain Revival pertama kali populer pada masa Georgian Revival, yaitu gaya arsitektur yang menirukan kembali gaya arsitektur Georgian yang populer pada abad ke-18. Kemudian, gaya Gothic Revival menjadi populer pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, diikuti oleh gaya Renaissance Revival pada pertengahan abad ke-19.
Setelah periode kedua Perang Dunia, gaya desain Revival semakin meluas dan berkembang dengan banyaknya gaya baru yang muncul, seperti Gaya Colonial Revival, Gaya Mediterranean Revival, dan lain sebagainya. Gaya desain Revival masih populer sampai sekarang dan sering digunakan dalam pembangunan bangunan baru yang memiliki nilai estetika dan historis yang tinggi.
Secara keseluruhan, gaya desain Revival menjadi bagian penting dalam sejarah arsitektur dan desain interior karena membantu mempertahankan warisan budaya dan arsitektur dari masa lampau dan membantu menciptakan bangunan baru yang memiliki nilai estetika dan historis yang tinggi.
Beberapa Kelebihan dan Kekurangan Gaya Desain Revival
Kelebihan
- Nilai Historis
Gaya desain Revival membantu mempertahankan warisan budaya dan arsitektur dari masa lampau, sehingga memiliki nilai historis yang tinggi. - Estetika Yang Indah
Gaya desain Revival menciptakan bangunan atau interior yang memiliki estetika yang indah dan memikat, karena mengambil inspirasi dari gaya arsitektur atau desain interior dari masa lampau yang dianggap memiliki keindahan yang khas. - Nilai Jual Tinggi
Bangunan atau interior yang mengaplikasikan gaya desain Revival biasanya memiliki nilai jual yang tinggi, karena memiliki nilai estetika dan historis yang tinggi.
Kekurangan
- Biaya Tinggi
Gaya desain Revival membutuhkan biaya yang lebih tinggi karena membutuhkan bahan-bahan berkualitas dan proses konstruksi yang lebih detail dan rumit. - Konstruksi Yang Rumit
Gaya desain Revival membutuhkan konstruksi yang lebih rumit dan detail, karena harus menirukan gaya arsitektur atau desain interior dari masa lampau yang seringkali memiliki elemen-elemen yang kompleks. - Tidak Sesuai Dengan Gaya Hidup Modern
Gaya desain Revival seringkali tidak sesuai dengan gaya hidup modern, karena mengaplikasikan gaya arsitektur atau desain interior dari masa lampau yang seringkali tidak cocok dengan gaya hidup sekarang.
Secara keseluruhan, gaya desain Revival memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, tetapi masih banyak digunakan oleh banyak orang karena memiliki nilai estetika dan historis yang tinggi. Namun, pemilihan gaya desain Revival harus dilakukan dengan cermat dan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan-kekurangannya, serta sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup masing-masing orang.
Cara Untuk Menerapkan Gaya Desain Revival
- Pilihlah material yang sesuai dengan gaya desain Revival yang ingin diterapkan, seperti kayu, batu, marmer, atau bahan-bahan lain yang memiliki tekstur dan warna yang khas.
- Gunakan warna yang tepat untuk menunjang gaya desain Revival yang ingin diterapkan. Gaya Georgian Revival seringkali memiliki warna-warna yang cerah dan terang, seperti merah, kuning, atau biru muda. Sedangkan gaya Gothic Revival memiliki warna-warna yang gelap dan dramatis, seperti hitam, merah tua, atau hijau tua.
- Gunakan motif dan dekorasi yang khas dari gaya desain Revival yang ingin diterapkan, seperti motif-motif geometris, bunga, atau hewan dalam gaya Georgian Revival, atau motif-motif gothik, seperti ribaan, bunga, atau hewan dalam gaya Gothic Revival.
- Tambahkan elemen-elemen arsitektur yang khas dari gaya desain Revival yang ingin diterapkan, seperti kolom, balok, atau arsitektur lain yang memiliki nilai estetika dan historis tinggi.
- Gunakan perabotan dan aksesori yang tepat untuk menunjang gaya desain Revival yang ingin diterapkan. Perabotan dan aksesori tersebut harus memiliki desain yang sesuai dengan gaya desain Revival yang ingin diterapkan, seperti sofa, kursi, meja, dan lain sebagainya.
Dengan mengikuti cara-cara di atas, ruangan dapat diterapkan gaya desain Revival yang indah dan memiliki nilai estetika dan historis yang tinggi.
Namun, selalu ingat bahwa gaya desain Revival harus dipilih dan diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup masing-masing orang, dan harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan-kekurangan dari gaya tersebut.
