InteriorDesign.id – Seni menjadi sesuatu hal yang mahal pada masanya. Tidak semua kalangan memiliki privilege untuk menikmati sebuah seni.
Keturunan kerajaan dan kaum borjuis adalah sekelompok orang yang tak khawatir akan hal itu. Mereka terbiasa dan dengan mudah terpapar karya-karya seni.
Itulah sebab zaman dahulu seni memiliki pakem-pakem tersendiri yang pada akhirnya hanya menjadi “batasan”. Hingga saatnya para seniman mulai menghentikan tren tersebut dan mulai mendobrak stigma seni hanya merupakan sesuatu yang eksklusif untuk orang kalangan atas.
Seni adalah milik semua. Seni harus bisa dinikmati siapa saja.
Andy Warhol salah satunya. Andy adalah seniman yang mendobrak batasan-batasan dengan gaya desain yang ia perkenalkan di Amerika pada tahun 1950an.
Gaya pop art. Ini merupakan gaya desain yang hadir pada awal post-modern, di mana orang-orang mulai bosan dengan gaya modern yang cenderung itu-itu saja.
Karya Andy Warhol yang terkenal hingga saat ini; Marlyn Mornroe dengan kombinasi warna-warna kontras dan tegas menjadi ikon gaya pop art sampai sekarang.
Karakter Desain Interior Pop Art
Pop art dikenal dengan kombinasi warna tegas, kontras, tajam, dan mencolok.
Elemen dekoratif pada gaya desain ini juga cenderung ikonik sehingga membuatnya lebih hidup.
Gaya desain pop art menjadi angin segar pada era post modern, jadi lahan eksperimental untuk menuangkan kreativitas.
Dengan karakter pop art yang seperti itu, mengutip Danis Oli Saikes terdapat tiga unsur dari gaya desain pop art yang terdiri dari kontras, ritma, dan kesatuan.
Jadi meskipun dari pemilihan warna dan elemen bentuk cenderung berani dan mencolok tetapi kontras dan ritma harus tetap diperhatikan untuk menciptakan satu kesatuan.
Danis juga mengemukakan ciri khas dari gaya pop art yang terbagi menjadi tiga:
Menggunakan Warna-warna Kontras
Kontras sendiri berarti perbedaan yang mencolok, jelas terlihat.
Maka yang dimaksud dengan warna-warna kontras di sini adalah kombinasi warna yang memiliki spektrum cahaya atau pigmen warna yang berbeda kutub (lingkaran warna dasar Brewster).
Hal ini yang membuat desain pop art terlihat lebih hidup dan terasa fun!
Sayangnya tidak semua orang menyukai hal ini. Dengan kombinasi tabrak warna, sebagian orang menilai hal ini tidak harmoni.
Namun itulah pop art, menghidupkan suasana dengan keunikan dan tampilannya yang ikonik!
Cenderung Menggunakan Furnitur Kontemporer
Desain pop art yang terkesan ramai dan penuh warna diimbangi dengan furnitur kontemporer yang cenderung memiliki bentuk yang lebih sederhana. Tak seperti klasik.
Meskipun bentuknya sederhana tetapi unsur pop art juga bisa diterapkan pada furniturnya. Seperti memilih satu warna mencolok untuk jadi aksen.
Penggambungkan Foto, Warna, dan Simbol
Seperti yang disebutkan sebelumnya kehadiran desain pop art selalu bisa menarik perhatian dan eye catching.
Hal ini karena kombinasi elemen yang digunakan seperti foto, warna, dan simbol.
Foto sering kali diubah menjadi style yang berbeda dengan kombinasi warna-warna mencolok atau dibuat menjadi vektor.
Untuk memberikan kesan tak biasa foto dibuat BW atau black and white dan terdapat satu objek yang dibiarkan berwarna terang, jadi focal point.
Simbol-simbol juga sering digunakan karena sekali lagi, pop art mendobrak batasan-batasan seni. Semua dapat dikombinasikan dengan memerhatikan kontras, ritme, dan kesatuan.
Penerapan Desain Pop Art Pada Interior Ruangan
Sebenarnya pop art bisa kita hadirkan pada interior ruangan dalam bentuk apa saja?
Apakah hanya berupa dekorasi dinding saja atau bagaimana?
Tentunya tidak, pop art lebih dari itu. Gaya pop art dapat diadaptasi dan diterapkan pada berbagai elemen ruangan.
Focal Point
Kita bisa menggunakan gaya pop art untuk jadi focal point pada ruangan. Dengan gambar dan warna yang mencolok dapat membuatnya lebih eye catching!
Hal ini bisa kita tentukan sendiri bagian mana yang akan dijadikan focal point atau titik berbicara yang lebih hidup.
Misalnya memasang lantai bermotif dengan warna-warna menyala, atau membuat mural dinding, bahkan mengubah desain salah satu furnitur atau perabot ruangan.
Intinya ketika memasuki ruangan, fokus langsung tertuju pada titik tersebut, menjadi point of interest dari ruangan.
Agar memiliki kekontrasan dan keselarasan yang baik, kombinasikan dengan warna netral seperti putih, jadi pilihan tepat, seimbang.
Furnitur Ruangan
Pop art sangat bisa diterapkan pada furnitur ruangan, baik warna maupun desainnya.
Kita bisa memilih area seater berupa sofa berwarna kuning yang dipadukan dengan stool biru juga merah dan dibuat seimbang dengan meja putih.
Lalu apa saja yang harus diperhatikan saat kita ingin menerapkan desain pop art? ini tipsnya!
Tips Menerapkan Desain Pop Art
Menentukan Tema Ruangan
Menentukan tema jadi hal yang bisa kita perhatikan sejak awal.
Kita bisa memilih pop art bergaya komik, musik, animasi kartun, atau mengambil referensi film.
Salah satu tema yang terkenal adalah komik.
Kamu bisa menerapkan desain ini pada dinding atau perabot rumah seperti kulkas.
Ruangan kamu dijamin lebih hidup dan menarik.
Memilih Color Palette
Seperti yang dibahas sebelumnya, meskipun menggunakan warna-warna berani desain pop art tetap harus memperhatikan kontras, ritme, dan kesatuan.
Maka menentukan color palette jadi hal penting agar ruangan tetap terasa selaras dan memiliki ritme harmoni.
Menambahkan Dekorasi Khas Desain Pop Art
Dekorasi jadi poin penting dari interior bergaya pop art karena bisa membuatnya lebih hidup
Kita bisa memasang lukisan, poster, dan stiker.
Pemasangan stiker bisa dilakukan pada perabotan rumah seperti dispenser air atau kulkas. Ini bisa jadi aksen yang memperkuat desain pop art pada ruangan.
Selain itu kita juga bisa memilih dekorasi berupa patung bergaya klasik yang dibuat lebih pop dengan warna-warna cerah.
Tak perlu takut over budget, sekarang sudah banyak tutorial membuat dekorasi bergaya pop art yang bahkan memanfaatkan barang bekas.
Memperhatikan Tata Letak Ruangan
Dengan desain pop art yang cenderung ramai maka tata ruang sangat perlu diperhatikan.
Jangan sampai kita merasa ruangan terlalu berlebihan, tak harmoni, dan membuat kita tidak nyaman.
Luas ruangan juga jadi salah satu faktornya.
Kita harus menyesuaikan penerapan pop art, furnitur, dan dekorasi yang digunakan dengan luas ruangan.
Tidak ada rasa nyaman dari ruangan sempit bukan?
Kamu tidak perlu ragu untuk memilih pop art sebagai gaya desain interior ruanganmu.
Meskipun terkesan ramai, semua bisa dipadukan dan disesuaikan dengan selera dan keselarasan ruangan. Tunggu apa lagi?