Ibarat sebuah perisai, atap rumah melindungi bagian rumah dari berbagai hal di luar yang dapat mengganggu kenyamanan atau bahkan membahayakan, seperti teriknya matahari hingga derasnya hujan. Atap rumah menjadi tameng pelindung yang menjadi elemen penting dari sebuah bangunan.
- Bagian Penyusun Atap
- 1. Kuda-kuda
- 2. Gording
- 3. Kasau
- 4. Reng
- 5. Reng Balok
- 6. Lisplank Tirisan
- 7. Lisplank Ujung Gevel
- 8. Pelapis Atap
- 9. Penutup Atap
- Jenis Material Atap
- 1. Genteng Tanah Liat
- 2. Atap Metal
- 3. Atap Asbes
- 4. Atap Kaca
- 5. Atap Sirap
- 6. Atap Beton Cor
- Model-model Atap
- Atap Datar atau Flat Roof
- Atap Miring atau Skillion
- Atap Pelana
- Atap Hip
- Atap Jerkinhead
- Atap Gergaji
- Simpulan
Estimated reading time: 10 minutes
Interiordesign.id – Secara fungsi, atap rumah menjadi salah satu elemen bangunan paling esensial. Tidak hanya itu, atap rumah juga sebenarnya bisa memberi nilai tambah estetika dengan berbagai model, bentuk, serta rancangannya.
Seperti elemen bangunan lainnya, atap rumah juga berubah seiring perkembangan zaman. Mulai dari modifikasi model-model lama, hingga ke penciptaan bentuk-bentuk baru.
Model atap pelana misalnya, yang sudah sejak lama digunakan pada berbagai jenis bangunan, baik residensial, ataupun bangunan komersial.
Dus, seiring perkembangan muncul beberapa model atap lainnya dengan bentuk lebih modern, seperti model datar dan skillion.
Nah, ketika memilih model atap, bukan hanya perihal model penambah keindahan bentuk bangunan saja yang dipikirkan, tetapi jenis material yang digunakan, serta cara perawatannya pun perlu menjadi bahan pertimbangan.
Soal perawatan ini cukup penting, sebab setiap material tentu memiliki jenis perawatan yang berbeda.
Sama seperti modelnya, material penyusun atap juga ikut berkembang sesuai dengan kebutuhan pasar dan nilai efisiensi. Mulai dari atap genteng tanah yang sejak dulu sudah dikenal sebagai material kuat dan tahan lama, hingga saat ini muncul berbagai jenis material buatan yang sama kuatnya, tetapi lebih ringan dan lebih murah secara harga.
Intinya, pemilihan dan penggunaan berbagai model maupun material atap rumah memerlukan perencanaan dan pemahaman yang baik agar rumah dapat memiliki keseimbangan, baik dari sisi fungsi, dan juga estetika.
Namun, sebelum menuju pembahasan lebih mendalam menyoal berbagai model dan meterial atap, tidak ada salahnya jika mengetahui terlebih dahulu bagian-bagian penyusun atap.
Bagian Penyusun Atap
Atap rumah terdiri dari beberapa bagian rangka penyusun yang dirangkai sedemikian rupa agar kuat dan kokoh.
Ketepatan dan keakuratan ukuran, juga posisi pemasangan antar bagian, dapat memengaruhi bentuk dan kekokohan struktur atap. Itulah sebab, diperlukan tenaga profesional untuk melakukan pekerjaan ini.
Meski demikian, bukan berarti kita tidak perlu memahami beberapa bagian atap. Ini justru akan memberi kita kemudahan saat proses pemantauan pengerjaannya.
1. Kuda-kuda
Kuda-kuda merupakan penopang dari rangka atap yang berada pada bagian bawah. Bagian kuda-kuda dibentuk segitiga dengan material balok kayu. Kaki kuda-kuda disambungkan pada kolom struktur bangunan, sedangkan bagian atas ditempelkan pada balok kayu.
2. Gording
Setelah pemasangan kuda-kuda, tahap selanjutnya adalah pemasangan gording. Bagian ini merupakan balok kayu yang dipasang di atas kuda-kuda secara horizontal sebagai penopang kasau.
3. Kasau
Kasau merupakan susunan ketiga dari rangka atap. Bagian kasau, atau usuk ini, merupakan balok kayu yang disusun di atas gording, tetapi secara vertikal, atau atas ke bawah.
4. Reng
Susunan keempat dari rangka atap adalah bagian reng yang merupakan kayu melintang di atas balok kasau.
5. Reng Balok
Berbeda dengan reng sebelumnya, reng balok dipasang pada bagian puncak dinding yang berfungsi sebagai penahan kuda-kuda agar tetap kokoh.
6. Lisplank Tirisan
Bagian ini merupakan papan tegak yang dipasang pada bagian bawah kasau atau usuk. Secara fungsi, lisplank bertugas untuk menjaga posisi kasau agar tidak bergeser atau berubah.
7. Lisplank Ujung Gevel
Sama seperti lisplank, sebelumnya bagian ini juga merupakan papan tegak. Bedanya, lisplank kali ini diletakan pada ujung gevel yang berfungsi untuk melindungi gording dan reng dari panas matahari dan air hujan.
8. Pelapis Atap
Pelapis atap yang dimaksud merupakan lapisan kedap air yang dipasang di atas kasau. Material pelapis tap dapat terbuat dari seng, plastik, atau plat semen berserat.
9. Penutup Atap
Ini merupakan bagian terakhir atau paling atas dari atap yang langsung terkena perubahan cuaca. Penutup atap dapat terbuat dari beragam material. Soal ini, selanjutnya akan kita bahas satu persatu.
Jenis Material Atap
Material yang dimaksud adalah bahan penutup atap yang perlu diperhatikan karena setiap jenis memiliki perbedaan karakter.
Karakter ini bisa membuat kita mengetahui kelebihan, kekurangan, dan juga perawatan seperti apa yang dibutuhkan jika menggunakan material tersebut.
1. Genteng Tanah Liat
Genteng tanah liat merupakan material atap yang sudah lumrah digunakan di Indonesia. Genteng ini terbuat dari tanah liat yang dicetak sedemikian rupa lalu dilakukan proses pembakaran.
Ganteng merupakan material atap yang tergolong kuat dan memiliki bobot yang cukup berat. Selain itu, harga dari genteng tanah liat cenderung mahal jika dibandingkan dengan material lain. Genteng tanah liat juga cenderung lebih mudah berlumut.
2. Atap Metal
Jenis material ini menjadi populer dan lebih banyak digunakan karena memiliki bobot yang lebih ringan jika dibandingkan genteng. Di samping itu, secara harga, material metal lebih bervariasi, mulai dari yang murah hingga tergolong mahal.
Atap metal terbuat dari baja lapis ringan yang memiliki kualitas kekuatan yang baik. Ini merupakan salah satu material metal anti karat dan tahan lumut. Dengan ukurannya yang lebar, rangka atap lebih cepat tertutupi.
Kekurangan dari material ini adalah dalam proses pemasangan. Diperlukan ketelitian agar sambungan antar lembaran metal bisa pas dan rapi.
3. Atap Asbes
Atap asbes merupakan alternatif penutup atap dengan harga murah dan memiliki kualitas kekokohan yang tidak bisa diremehkan. Material ini terbuat dari enam jenis mineral alam.
Selain harganya yang murah, atap asbes juga tidak memerlukan konstruksi gording khusus karena bobotnya yang ringan. Namun, atap ini memiliki pengaruh buruk bagi kesehatan, khususnya paru-paru. Zat yang terhirup dari asbes bahkan dapat berisiko merangsang pertumbuhan kanker.
4. Atap Kaca
Sesuai namanya, atap ini terbuat dari kaca yang biasa digunakan untuk membuat cahaya matahari menembus masuk ke dalam ruangan. Dengan begitu, kita bisa menghemat penggunaan listrik ketika siang hari.
Kekurangan dari atap kaca adalah harganya yang relatif mahal, serta proses pemasangannya yang tidak mudah.
5. Atap Sirap
Atap sirap merupakan atap yang terbuat dari kayu dan cocok digunakan pada bangunan bernuansa tradisional.
6. Atap Beton Cor
Atap beton biasanya digunakan pada bangunan berlantai dua yang pada bagian atasnya diperuntukan fungsi lain, sepeti taman, atau area menjemur.
Model-model Atap
Setelah memahami beberapa material atap, terdapat pula model-model atap yang dapat diterapkan sesuai dengan gaya desain dari bangunan. Masing-masing model atap ini bisa memberi tampilan yang berbeda.
Perlu ditekankan, bahwa atap bukan hanya elemen bangunan yang harus diperhatikan secara fungsi, tetapi juga estetika.
Atap Datar atau Flat Roof
Sesuai namanya, atap ini berbentuk datar dengan sedikit kemiringan untuk aliran air dan kebutuhan drainase. Atap datar menjadi model yang biasa digunakan pada rumah dengan gaya desain mimimalis modern.
Hal yang perlu diperhatikan dari model atap ini adalah derajat kemiringan tempat aliran air atau sistem drainasenya agar tidak terjadi rembesan. Dengan atap datar tampilan bangunan akan tampak lebih ringkas dan simpel.
Atap Miring atau Skillion
Atap skillion merupakan atap miring yang satu sisinya menempel pada salah satu dinding yang lebih tinggi sehingga membentuk derajat kemiringan. Semakin besar derajat kemiringan maka plafon ruangan akan semakin rendah dan bisa menimbulkan rasa pengap.
Itulah sebab, perhitungan derajat kemiringan dalam membangun atap ini perlu diperhatikan.
Sama seperti atap datar, jenis skillion ini juga cocok digunakan untuk bangunan bergaya minimalis ataupun modern. Bentuk miring dari atap ini memberikan siluet bangunan yang lebih cantik dan artistik.
Atap Pelana
Atap pelana merupakan model yang sering dan sudah lumrah digunakan. Seperti namanya, atap ini berbentuk seperti pelana kuda yang terdiri dari dua sisi miring.
Model pelana memberikan kemudahan pada tukang saat proses pemasangannya.
Selain itu, dengan bentuknya yang sedemikian rupa, bisa jadikan bangunan memiliki area loteng yang cukup luas. Ini tentu bisa dimanfaatkan sebagai ruangan lain, seperti kamar tidur, atau bahkan gudang penyimpanan.
Dengan kedua sisi yang miring maka air dapat mengalir dengan lancar dan mengurangi risiko rembes.
Atap Hip
Model atap hip terdiri dari dua sisi berbentuk trapesium dan dua sisi berbentuk segitiga yang disatukan dengan garis lurus. Dengan begitu, atap hip terlihat seperti perisai yang akhirnya menjadi nama lain dari jenis atap ini.
Atap hip terlihat sederhana dan juga cocok digunakan pada daerah yang memiliki angin kencang karena struktur bentuknya yang kokoh.
Atap Jerkinhead
Jika ingin mencoba model atap ala bangunan Eropa, tidak ada salahnya untuk mencoba atap jerkinhead.
Model atap ini merupakan gabungan dari bentuk atap pelana dan hip yang terdiri dari dua sisi miring dan juga sisi berbentuk trapesium.
Bangunan dengan atap jerkinhead memberikan bentuk siluet yang unik dan memiliki daya tarik.
Atap Gergaji
Selain model jerkinhead, jika ingin mendapatkan tampilan unik maka atap gergaji dapat menjadi pilihan baru. Atap ini berundak-undak seperti sisi gergaji sehingga memberikan bentuk yang tak biasa dari bangunan.
Rumah dengan atap gergaji bisa memiliki area loteng yang luas. Model atap ini juga sering dikombinasikan dengan pemasangan kaca agar menjadi bukaan tempat cahaya matahari masuk.
Simpulan
Nah, dari berbagai jenis dan model atap di atas, ternyata sebenarnya kita bisa menggabungkan dua atau lebih bentuk atap, tetapi tentu dengan perhitungan dan perencanaan yang baik agar rumah tetap terlihat serasi dan satu kesatuan.
Pengetahuan seputar atap juga ternyata menjdai cukup penting. Sebagai salah satu elemen bangunan yang cukup krusial, ini tidak sesederhana yang kita kira.
Namun, dengan ketepatan perhitungan, dan keuletan proses pemasangan, rumah dapat dirancang dengan model atap yang tepat dan menghasilkan kualitas maksimal.
Jangan lupakan juga soal dengan pemilihan materialnya. Ketepatan penggunaan material tidak akan menimbukan permasalahan seperti kebocoran atau rembes.
Baca Juga : Atap Rumah: Pengertian, Fungsi, dan Pilihan Material