Selain berfungsi sebagai pelindung, atap rumah ibarat sebuah “mahkota”. Ini merupakan bagian dari estetika desain arsitektural secara umum.
Table of Contents
Estimated reading time: 12 minutes
Interiordesign.id – Atap menjadi salah satu bagian hunian yang paling krusial, ada banyak hal perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk memilih dan memasang atap pada banguan atau hunian. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda tahu mengenai atap bangunan dan segala seluk-beluknya.
Apa Itu Atap?
Atap adalah penutup suatu bangunan yang berfungsi untuk melindungi apapun yang ada di dalamnya dari hujan, salju, atau fenomena alam lainnya. Selain berfungsi sebagai pelindung, atap pun hadir sebagai “mahkota” dari sebuah hunian, yang dapat menaikkan nilai estetika bangunan tersebut.
Untuk memilih dan memasang atap dengan baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam prosesnya, seperti:
- Konstruksi atap harus kuat menahan beratnya sendiri dan tahan terhadap tekanan maupun tiupan angin.
- Pemilihan bentuk atap harus disesuaikan dengan desain bangunan serta interior hunian.
- Atap perlu diberikan lapisan pengawet agar tidak mudah bubuk atau diserang oleh rayap.
- Bahan penutup atap harus tahan terhadap cuaca.
- Kemiringan atap harus disesuaikan dengan jenis bahan penutup.
- Atap harus erat dengan bentuk bangunan dan dibuat dengan kemiringan yang tepat.
Fungsi Atap pada Rumah dan Bangunan
Pada dasarnya, bagian rumah yang satu ini memiliki banyak fungsi yang bermanfaat, di antaranya:
- Melindungi ruang yang ada di bawahnya
- Menahan radiasi panas berlebih
- Mengurangi dampak tampias hujan
- Menghambat pergerakan angin yang biasanya membawa debu
Banyaknya fungsi yang dimiliki atap membuat bagian dari bangunan ini memiliki peran yang amat krusial. Oleh karenanya, ada banyak hal perlu dipertimbangkan sebelum calon pemilik rumah memilih bahan atap.
Beberapa Bagian Atap Rumah dan Penjelasannya
Atap memiliki banyak bagian dengan fungsinya masing-masing. Berikut adalah beberapa bagian atap yang perlu Anda pahami:
Shingles
Shingles adalah penutup atap berbentuk datar dan persegi panjang. Ia dipasang di bagian atas setelah dek ditempatkan. Shingles terbuat dari berbagai bahan seperti batu ubin besar, batu tulis, plastik, kayu, logam, dan bahan komposit lainnya. Selain itu, shingles surya juga sekarang sedang tren. Ia berfungsi untuk mencegah air masuk ke atap.
Ridge
Ridge adalah kayu atau logam horizontal yang bertumpu pada puncak atap dan menciptakan segitiga atap. Ia adalah puncak tertinggi dari atap. Untuk menjalankan fungsinya, ridge dihubungkan dengan kasau dan rangka untuk membuat rangka dari atap bangunan.
Valley
Valley menghubungkan dua atap yang miring, membentuk sudut 90 derajat. Bagian ini berfungsi sebagai “selokan” atap, tempat air atau puing-puing kecil jatuh dan menetes dari atap. Pada dasarnya, valley akan mengumpulkan air yang akan jatuh dari atap.
Eave
Eave adalah titik terendah atap yang menonjol. Kehadiran eave berfungsi sebagai pelindung agar tembok tidak ternodai oleh air yang menetes dari atap.
Soffit
Soffit adalah pelengkap bagian atap yang bersifat fungsional juga dapat menambah nilai estetika. Bagian ada terletak di antara dinding dengan eave atap. Ia juga berfungsi untuk menyembunyikan balok langit-langit dan kasau. Soffit juga dapat melindungi kasau dari kelembapan dan jamur.
Rake
Rake adalah sisi miring yang terdapat di ujung atap berbentuk pelana. Bagian ini bisa berbentuk datar atau menggantung. Rake yang menggantung dibiarkan terbuka atau bisa ditutup dengan fascia atau soffit. Ia pun bisa disesuaikan untuk kebutuhan estetika atap.
Bahan dan Material Atap Rumah yang Biasa Digunakan
Ada berbagai bahan yang biasa digunakan sebagai material pembuat atap. Beberapa material tersebut adalah:
Genteng
Atap genteng terbuat dari tanah liat yang diberikan tekanan dan dibakar dalam suhu tinggi. Bahan atap satu ini amat familiar digunakan. Mengapa familiar? Karena punya harga murah, cara pemasangan yang mudah, serta relatif tahan lama. Sistem pemasangan genteng pun menggunakan metode interlocking.
Keramik
Sama seperti atap genteng, atap keramik atau yang biasa disebut dengat atap genteng keramik ini juga dibuat dari tanah liat. Bedanya, atap keramik punya lapisan glazur dan dapat memantulkan panas. Selain itu, atap ini pun lebih sedikit menyerap air. Maka dari itu, atap keramik cenderung lebih mahal.
Rumbia
Atap ini biasa digunakan pada rumah tradisional Indonesia. Rumbia terbuat dari dedaunan tanaman palem-paleman. Sayangnya, atap rumbia cenderung mudah rusak dan rawan bocor.
Ijuk
Selain rumbia, atap ijuk pun sering dipakai untuk rumah tradisional di Indonesia, khususnya pura yang ada di Bali. Atap ini terbuat dari pelepah pohon aren dan punya umur yang sebentar serta rawan bocor.
Bitumen
Banyak orang menyebut atap ini sebagai genteng aspal. Bitumen terbuat dari lapisan aspal, serat organik, resin, dan bubuk kertas. Atap ini berbentuk lembaran dengan ketebalan 0,5 – 1 cm.
Sirap
Atap ini dibuat dengan memotong kayu tipis-tipis hingga membentuk lembaran. Kayu yang dipakai adalah kayu ulin. Kelebihan dari atap sirap adalah kuat dan tahan cuaca hingga 25 tahun.
Beton
Atap beton lebih dikenal dengan istilah dak beton. Ia dibuat dari campuran semen, pasir, dan air. Proses pemasangan atap ini cukup rumit, tetapi ia punya kekuatan yang sanggup bertahan lama. Kekuatan produk bergantung pada proses pengerjaan,
Seng
Atap seng cenderung ringan dan mudah dipasang. Selain itu, atap ini pun cukup murah dan mudah didapatkan. Kekurangan dari atap seng adalah memberikan hawa panas pada ruangan dan cukup berisik saat hujan.
Asbes
Atap satu ini cukup mirip dengan atap seng. Asbes memiliki bentuk yang bergelombang, tetapi tidak begitu kuat. Ia cenderung mudah rapuh dan sobek. Selain itu, asbes pun terbuat dari partikel mikro yang bisa memicu kanker paru-paru dan penyakit lainnya.
uPVC
Atap satu ini terbuat dari material yang populer karena mampu meredam panas dan suara dengan baik. uPVC adalah atap pilihan terbaik jika Anda menginginkan atap yang ringan, kuat, tahan lama, dan mudah dipasang.
Berbagai Bentuk Atap Rumah
Selain bahan dan materialnya yang bermacam-macam, atap pun memiliki bentuk yang tak kalah beragam. Berikut adalah berbagai bentuk atap bangunan yang bisa Anda pilih untuk hunian Anda:
Atap Datar
Memiliki bentuk yang paling sederhana di antara atap-atap lainnya. Biasanya, ia diterapkan di rumah atau bangunan bertingkat. Agar air hujan yang tertampung dapat mengalir, biasanya atap akan dibuat miring ke sisi tertentu.
Atap Sandar
Biasanya model atap sandar digunakan untuk bangunan tambahan seperti selasar atau emperan. Akan tetapi atap ini sudah banyak dipakai di hunian bergaya modern di masa sekarang. Selain itu, atap ini pun biasanya digabungkan dengan atap bermodel pelana.
Atap Pelana
Bentuk atap satu ini cukup lumrah, karena banyak dipakai untuk hunian masyarakat Indonesia. Atap pelana terdiri dari dua sisi yang bertemu pada satu garis pertemuan yang disebut sebagai bubungan. Atap satu ini punya bentuk yang paling aman, karena mudah dideteksi apabila terjadi kebocoran. Sudut kemiringan dari atap ini sendiri adalah antara 30-45 derajat.
Atap Limas
Atap ini adalah penyempurnaan dari atap berbentuk pelana. Ia terdiri dari empat bidang. Dua bidang bertemu pada satu garis bubungan jurai dan dua bidang lainnya bertemu pada garis bubungan atas. Sehingga atap ini terlihat dari gabungan dari dua bentuk trapesium dan dua bentuk segitiga.
Kombinasi Atap Pelana & Perisai
Atap kombinasi ini adalah gabungan dari atap pelana dan atap perisai. Banyak orang menyebut atap ini sebagai atap tenda patah.
Atap Mansard
Atap model ini terlihat seperti terdiri dari dua atap yang terlihat bertingkat. Uniknya, atap jenis ini jarang dipakai oleh hunian di Indonesia. Kebanyakan atap mansard dipakai oleh bangunan Belanda di masa kolonial.
Atap Gergaji
Atap ini lebih banyak digunakan untuk bangunan pabrik, gudang, atau bengkel. Ia terdiri dari dua bidang atap yang tidak sama lerengnya.
Baca juga: Hal yang Perlu Diketahui Tentang Atap
Memilih Atap Rumah yang Cocok
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam memilih atap bangunan. Ini adalah sesuatu yang penting, mengingat atap memegang salah satu peran utama dalam kekokohan bangunan hunian Anda. Berikut poin-poin yang harus Anda perhatikan dalam memilih atap.
Perhatikan Kondisi Cuaca
Sesuaikan atap pilihan Anda dengan kondisi cuaca tempat tinggal Anda. Contohnya, jika Anda tinggal di daerah pesisir, sebaiknya tidak memilih atap yang terbuat dari bahan seng. Karena saat kemarau datang, atap seng Anda akan membuat hawa rumah terasa lebih panas. Atap seng ini cocok untuk diterapkan di rumah-rumah yang ada di pegunungan.
Pertimbangkan Jenis Atap Rumah yang Dipakai
Anda bisa memertimbangkan hal ini dengan memerhatikan poin-poin berikut ini:
- Kondisi ketahanan atap
- Biaya atap
- Sisi keamanan atap dan keselamatan
- Segi estetika
Kira-kira atap mana yang memiliki nilai paling unggul dari poin-poin yang dipaparkan di atas?
Pertimbangkan Kerangka Atap Rumah
Kerangka atap adalah hal yang paling perlu Anda pikirkan saat memilih jenis atap. Anda harus memastikan kerangka yang Anda bangun cukup kuat dan berkualitas baik untuk menopang atap pilihan Anda.
Pastikan Produk Atap Rumah Berkualitas
Terakhir dan yang paling penting, Anda harus memikirkan kualitas dari produk atap yang Anda pilih. Anda harus tahu, kira-kira berapa lama usia ketahanan atap Anda.
Itulah beberapa hal mengenai atap yang bisa Anda ketahui. Anda bisa menyesuaikan gaya bangunan hunian Anda dengan material dan jenis atap yang dipakai. Pastikan Anda memilih atap berkualitas terbaik yang punya sifat tahan lama.
Selain itu, pilih desain atap rumah yang cocok dan sekiranya akan menunjang estetika hunian Anda. Ini penting, sebab setiap bangunan, tidak terkecuali rumah, membutuhkannya agar terlihat menarik secara visual.