Tampilan unik dan klasik ala abad pertengahan menjadi daya tarik rumah bergaya medieval.
- Periode Abad Pertengahan
- Gaya Interior Arsitektural Medieval
- Elemen Gaya Desain Medieval
- Pemilihan Warna Cat
- Penggunaan Material Bertekstur
- Tidak Pernah Terasa Belebihan untuk Logam
- Perapian, Identitas Abad Petengahan
- Bentuk dan Material Furniture Desain Medieval
- Pencahayaan Ruangan
- Bangunan Megah Bergaya Medieval yang Masih Berdiri hingga Saat Ini
- Piazza San Marco, Venesia
- Mont-Saint-Michel, Perancis
- Kanal Bruges, Belgia
- The Prague Astrological Clock, Ceko
Estimated reading time: 9 minutes
InteriorDesign.id – Bidang arsitektur maupun desain interior banyak mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Keduanya dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari kondisi geografis, budaya setempat, hingga pemerintahan yang sedang berkuasa pada saat itu.
Dalam Widiastuti, 2013 Marvin Trachtenberg dan Isabelle Hyman mengungkapkan, bahwa terdapat empat tahap perkembangan arsitektur yang terbagi menjadi beberapa periode:
- Prasejarah, arsitektur ini terbagi menjadi tiga tahapan yaitu: sebelum Yunani, Yunani, Romawi.
- Abad pertengahan (The middle ages), terbagi menjadi empat tahapan yaitu: kristen awal, byzantium, romanesque, dan gothic.
- Zaman baru (The new ages), terbagi menjadi tiga tahapan yaitu: renaissance, arsitektur barok, dan rococo.
- Modern, terdiri dari empat tahapan yaitu: abad 18, abad 19, modern, dan post-modern.
Jika dunia arsitektur mengalami perkembangan, pun begitu dengan desain interior.
Bukan hanya bangunan luar saja yang berkembang dan terus mengalami perubahan, tetapi interior juga mengikutinya.
Penting untuk diingat, setiap tahapan perkembangan ini memiliki karakter dan keunikannya masing-masing.
Nah, kali ini kita akan menelusuri kembali “kemegahan” masa itu, khususnya kemegahan pada abad pertengahan, gaya interior arsitektural medieval.
Sebelum menelusuri lebih dalam seperti apa gaya medieval, mari kita cari tahu dulu kapan dan apa itu abad pertengahan?
Periode Abad Pertengahan
Abad pertengahan, atau the middle ages, terjadi antara abad ke-5 hingga 15, atau sampai 1500 masehi. Pada abad ini banyak penemuan-penemuan ilmiah banyak sekali ditemukan.
Hal ini menjadi cikal bakal dari apa yang banyak gunakan saat ini. Penamuan dalam bidang produksi, seni, juga sastra
Meski sebagian yang lainnya mengatakan abad ini terasa kelam, dingin, dan tidak menyenangkan, tetapi hal ini masih dipertanyakan bahkan dianggap sesuatu yang salah.
Gaya Interior Arsitektural Medieval
Mengutip Iswara Angga, gaya medieval merupakan sejarah arsitektur dan desain yang berkembang pesat di benua Eropa semenjak runtuhnya Kerajaan Romawi Barat pada saat Kerajaan Romawi Timur berdiri. Ini berbarengan dengan disahkannya agama kristen menjadi kepercayaan legal.
Itulah kenapa pada abad ini arsitektur maupun desain interior banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur keagamaan.
Selain itu, abad ini masih sangat sering terjadi pergejolakan antar kerajaan sehingga bangunan seperti rumah-rumah memiliki ciri khas berupa dinding batu yang kuat, kokoh, dan tebal.
Rumah mereka juga dilengkapi dengan jendela berukuran kecil. Ini didasarkan pada pertimbangan keamanan pada masa itu.
Elemen Gaya Desain Medieval
Gagasan desain ala medieval banyak diterapkan pada rumah-rumah maupun kastil megah tempat tinggal para kesatria dan bangsawan.
Terdapat beberapa ciri khas dan keunikan dari gaya medieval, apa saja itu?
Pemilihan Warna Cat
Pada abad pertengahan mereka lebih senang menggunakan warna-warna yang melambangkan kemewahan dan keberanian.
Pemilihan warna cenderung mengarah pada merah tua, biru, hijau tua, dan emas.
Warna-warna ini biasa diterapkan pada dinding berupa cat, penggunaan wallpaper, hingga dekorasi ruangan.
Untuk penggunaan wallpaper sendiri, biasa dipilih jika ingin menghadirkan motif pada dinding.
Terdapat beberapa motif ciri khas gaya desain ini, di antaranya heraldik, fleur de lis, dedaunan, dan bunga.
Penggunaan Material Bertekstur
Material yang menjadi identitas masa ini adalah penggunaan batu dan kayu. Keduanya memiliki tekstur yang sering kali dibiarkan begitu saja.
Jenis batu yang biasa digunakan adalah batu kapur dan granit yang lumrah digunakan pada elemen dinding bangunan.
Sedangkan material kayu keras berwarna gelap diterapkan pada elemen lantai dan langit-langit bangunan yang dibiarkan terekspos.
Jika ingin menciptakan gaya ini, kita harus memilih material kayu berwarna gelap seperti jenis sonokeling.
Tidak Pernah Terasa Belebihan untuk Logam
Selain batu dan kayu, material logam juga menjadi ciri khas desain medieval.
Keberadaannya wajib dan tidak ada kata berlebihan untuk yang satu ini.
Aksen logam sering kali ditemui baik pada detail kecil seperti pegangan pintu, pagar perapian, hingga lampu gantung berukuran besar yang mewah.
Perapian, Identitas Abad Petengahan
Keberadaan perapian pada bangunan ala abad pertengahan seperti sudah menjadi satu kesatuan.
Penepatan perapian sering kali menjadi main focus pada sebuah rumah karena merupakan sumber kehangatan.
Perapian khas abad pertengahan memiliki tampilan yang terkesan apa adanya, bukan yang saat ini sering kita temui pada rumah bergaya american classic.
Bagian portal perapian dapat dibuat dari batu yang dilengkapi dengan rak kayu tanpa finishing, juga jeruji perapian yang terbuat dari logam.
Bentuk dan Material Furniture Desain Medieval
Mengimbangi ruangan yang relatif berukuran besar, furniture yang digunakan pada bangunan bergaya medieval juga berukuran besar.
Sedangkan material yang digunakan tentuanya tidak akan jauh dari kayu dan logam.
Penggunaan logam seperti besi, kuningan, bahkan tembaga yang sudah teroksidasi menjadi ciri khas furniture medieval.
Sebagai dekorasi, menghadirkan barang-barang perlengkapan kesatria juga menjadi tambahan yang eksotik. Seperti memajang perisai atau armor, lambang kerajaan, dan senjata.
Pencahayaan Ruangan
Bukan nuansa terang yang tercipta dari desain medieval, melainkan ruangan yang dibiarkan temaram dan dengan pencahayaan yang minim.
Seperti dikatakan sebelumnya, pada abad ini keamanan menjadi hal yang penting sehingga penggunaan lampu berlebihan, atau jendela yang terlalu besar, dihindari karena dianggap akan membahayakan penghuninya.
Pada masa itu, penerangan berasal dari obor atau lilin yang dipasang di beberapa titik ruangan.
Hingga pada akhirnya lampu gantung besi berukuran besar mulai digunakan.
Setelah mengetahui elemen khas desain medieval, kita bisa menyimpulkan bahwa gaya ini sudah berumur dan sarat akan sejarah.
Tapi apakah masih ada bangunan-bangunan ala medieval yang sampai saat ini masih dipertahankan?
Untuk mengetahuinya kita akan sedikit bekeliling ke beberapa Negara tempat bangunan megah itu berdiri hingga saat ini.
Bangunan Megah Bergaya Medieval yang Masih Berdiri hingga Saat Ini
Piazza San Marco, Venesia
Bangunan yang berada di Venesia ini didirikan pada abad ke-9 dan difungsikan sebagai kapel kecil. Hingga akhirnya pada tahun 1092 dijadikan gedung pemerintahan.
Saat ini Piazza San Marco menjadi pusat keagamaan, politik, dan destinasi wisata.
Mont-Saint-Michel, Perancis
Bangunan ini didirikan pada abad ke-6 dan akhirnya dijadikan gereja setalah seorang uskup membaptisnya atas visi malaikat agung St. Michael.
Gereja ini berada di sebuah pulau pasang surut dan pada abad ke-13 dua bangunan biara berukuran besar ditambahkan.
Tampilan bagunan ini sangat kental dengan gaya romawi dan gothik yang selaras dengan desain medieval. Seperti bangunan yang dibuat menjulang tinggi dan runcing.
Hingga akhirnya UNESCO menetapkan bangunan ini sebagai situs warisan dunia pada tahun 1979.
Kanal Bruges, Belgia
Bruges merupakan ibu kota provinsi Flanders Barat Belgia. Kota ini memiliki kontur berbatu yang dikeliling pohon willow dan saluran air icon kota ini.
Kanal Bruge memiliki peran yang penting selama abad pertengahan karena menjadi salah satu pusat perdagangan internasional.
The Prague Astrological Clock, Ceko
Kota prah merupakan salah satu tempat yang sering dijadikan destinasi wisata dengan keindahan dan sejarah yang ikut terkandung di dalamnya.
Salah satu bangunan bersejarah abad pertengahan di kota ini adalah Prague Orloj (jam astronomi) yang dipasang pada 1410.
Sampai saat ini bagunan ini menjadi jam astronomi tertua yang masih dapat beroperasi.
Nah, dari beberapa bangunan di atas menunjukan bahwa gaya medieval memang bukan hanya sekadar desain interior, melainkan mengadung banyak makna dan sejarah di dalamnya.
Tentu tidak ada salahnya jika saat ini kita ingin menerapkannya pada rumah tinggal.
Elemen-elemen yang sebelumnya sudah disebutkan dapat dihadirkan dan mempertegas gaya medieval pada rumah.
Tampilan unik dan klasik ala abad pertengahan menjadi daya tarik rumah bergaya medieval.