Interiordesign.id – Melihat prospek perkembangannya, beberapa waktu terakhir banyak orang yang tertarik mencari tahu tentang pembahasan “cara memulai usaha restoran”.
Usaha restoran dinilai memiliki prospek yang sangat bagus dilihat dari gaya hidup masyarakat yang semakin tinggi.
Usaha restoran sendiri merupakan satu dari tiga bagian industri usaha Horeca selain Hotel dan kafe.
Sektor industri horeca terdiri dari tiga sub industri utama: Hotel, Restoran, dan Kafe yang berfokus pada layanan makanan dan minuman serta akomodasi.
Sumber:Pinterest
Sektor horeca berkontribusi pada industri layanan dan pariwisata yang lebih besar karena melibatkan penyediaan layanan yang meliputi akomodasi, makanan, minuman, serta pengalaman pelanggan.
Sektor ini sering dipengaruhi oleh tren konsumen, perubahan dalam gaya hidup, dan fluktuasi dalam industri pariwisata.
Namun sebelum membahas lebih dalam mengenai “cara memulai usaha restoran“, pertama-tama kita akan menunjukan beberapa tren Horeca yang paling penting.
Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui tren Horeca yang harus diketahui untuk dapat masuk ke dalam persaingan pasar yang kompetitif.
Tren dalam Industri Horeca
Prospek usaha Horeca baik itu restoran, hotel maupun kafe mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir.
Gaya hidup menghabiskan waktu di restoran dan kafe telah menjadi bagian penting dari budaya modern di banyak tempat di seluruh dunia.
Hal tersebut erat hubungannya dengan kebiasaan yang mencerminkan perubahan dalam pola konsumsi, prioritas sosial, dan cara orang bersosialisasi.
Sumber:Pinterest
Restoran dan kafe sering menjadi tempat di mana orang berkumpul untuk bersosialisasi, berdiskusi, dan bertemu dengan teman, keluarga, atau rekan kerja. Makanan dan minuman menjadi alat untuk memfasilitasi percakapan dan pertemuan yang lebih mendalam.
Banyak orang mengeksplorasi makanan baru dan mencicipi hidangan dari berbagai masakan di restoran dan kafe. Gaya hidup ini mencerminkan minat dalam mencoba pengalaman kuliner yang unik dan beragam.
Beberapa restoran dan kafe menarik perhatian dengan dekorasi yang menarik dan hidangan yang instagramable. Beberapa orang mengunjungi tempat-tempat ini untuk mengambil foto yang bagus dan membagikannya di media sosial.
Krisis Dibalik Meningkatnya Prospek Bisnis Restoran
Secara keseluruhan, gaya hidup menghabiskan waktu di restoran dan kafe mencerminkan nilai-nilai sosial, kultural, dan pribadi yang beragam dalam masyarakat modern.
Namun dibalik meningkatnya permintaan konsumen terhadap akomodasi industri restoran atau cafe, Bank ING mengatakan sebaliknya.
Bank ING mengharapkan adanya tindakan terhadap peningkatan permintaan konsumen tersebut.
Sumber:Pinterest
Kondisi tidak sehat terjadi di industri perhotelan didasari dari beberapa fakta berikut ini:
Prospek bisnis restoran atau cafe berjalan dengan sangat baik dalam kuartal pertama di tahun ini. Meskipun harga menu makanan, minuman cukup tinggi dan kepercayaan konsumen yang rendah.
Industri restoran atau cafe mendapat keuntungan dari konsumen dapat terus menghabiskan dana tunjangan yang diberikan pemerintah untuk rumah tangga dan upah yang lebih tinggi yang diterima.
Konsumen menghabiskan 7% lebih banyak uang untuk makanan dan minuman di kuartal pertama dibandingkan tahun sebelumnya.
Harapannya konsumen mengurangi pengeluaran yang dilakukan untuk berbelanja di restoran.
Pada bulan Maret dan April 2023, konsumen melakukan transaksi kartu debit sehingga terjadi kenaikan harga 10% pada kuartal terakhir bahkan diperkirakan kenaikan sebesar 4% lagi pada tahun ini.
Inflasi yang tinggi menimbulkan kekhawatiran dimana 6 dari 10 pengusaha restoran merasa risau dengan kenaikan harga minuman, tenaga kerja, dan energi.
Dengan kondisi seperti itu, pengusaha harus menaikkan harga jual untuk dapat mempertahankan laju bisnis.
Namun tidak semua pengusaha restoran bisa melakukan itu, setidaknya hanya 1 dari 3 pemilik yang memutuskan untuk menaikan harga jual.
Restoran dan kafe yang tidak menaikan harga maka margin keuntungan mereka akan berkurang padahal laba yang didapatkan sudah di bawah tekanan.
Bagaimana dengan Jumlah Kebangkrutan?
Sumber:Pinterest
Sejak krisis corona, angka kebangkrutan yang terjadi relatif rendah, dimana pada tahun 2022, sebanyak 134 bisnis restoran dan cafe menutup usahanya.
Sedangkan 3 tahun sebelumnya yakni tahun 2019 terdapat 254 bisnis restoran dan cafe mengalami kebangkrutan.
Namun justru tercatat sebanyak 66 bisnis restoran dan cafe mengalami kebangkrutan pada triwulan I tahun 2023 yang berarti 3 kali lipat lebih banyak dari kuartal pertama 2022.
Pasca krisis Corona, sektor usaha restoran di banyak negara mengalami tantangan besar yang dapat menyebabkan kebangkrutan.
Banyak negara menerapkan pembatasan operasional pada restoran, termasuk pembatasan kapasitas, jam operasional terbatas, dan larangan makan di tempat.
Ini mengakibatkan penurunan pendapatan drastis karena restoran tidak dapat melayani pelanggan seperti biasanya.
Banyak restoran bergantung pada wisatawan sebagai bagian penting dari basis pelanggan mereka. Penurunan perjalanan internasional mengurangi jumlah wisatawan yang mengunjungi restoran-restoran tersebut.
Selain itu, restoran juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mematuhi protokol kesehatan, seperti membersihkan dan mendesinfeksi lebih sering, memasang pelindung antara meja, dan memastikan jarak sosial.
Banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan atau mengalami pemotongan gaji akibat pandemi. Hal ini dapat mengurangi daya beli masyarakat untuk makan di luar, sehingga mengurangi pendapatan restoran.
Simpulan
Dilihat dari prospek perkembangannya, Sektor industri Horeca yang terdiri dari tiga sub industri utama: Hotel, Restoran, dan Kafe mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Namun berbagai poin yang harus dijadikan pertimbangan sebelum memutuskan untuk menekuni usaha di bidang industri Horeca terutama restoran.
Beberapa waktu terakhir banyak orang yang tertarik mencari tahu tentang pembahasan “cara memulai usaha restoran”.
Usaha restoran dan kafe dinilai memiliki prospek yang sangat bagus dilihat dari gaya hidup masyarakat yang semakin tinggi.
Dibalik meningkatnya prospek usaha tersebut, namun ING menemukan fakta bahwa terjadi kondisi memprihatinkan di sektor bisnis restoran.
Angka kebangkrutan semakin bertambah sejak terjadinya krisis Corona di akhir tahun 2019 lalu yang menyebabkan terganggunya kestabilan perekonomian.***
