Biophilic memiliki banyak hasil positif, yaitu berusaha menghubungkan kembali manusia dan alam dengan menyediakan semua jenis manfaat pada perilaku, mental, dan fisik.
InteriorDesign.id – Desain biophilic adalah pendekatan dalam desain arsitektur, interior, dan lingkungan yang mencoba untuk mengintegrasikan elemen alami dalam desain untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup manusia.
Ini dapat meliputi elemen seperti tumbuhan, air, cahaya matahari, dan bentuk alami lainnya. Tujuan dari desain ini adalah untuk menghubungkan orang dengan alam dan meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental.
Sejarah desain biophilic dapat ditelusuri kembali ke periode prasejarah, ketika manusia hidup berdampingan dengan alam dan mengintegrasikan elemen alami dalam tempat tinggal mereka.
Namun, konsep desain biophilic modern pertama kali dikembangkan oleh arsitek dan ekolog Steve Kaplan pada tahun 1984.
Ia menyatakan bahwa manusia memiliki kebutuhan fundamental untuk terhubung dengan alam, dan bahwa desain yang mengintegrasikan elemen alami dapat membantu memenuhi kebutuhan ini.
Biophilic mulai populer pada akhir tahun 2000-an dan awal tahun 2010-an, dengan banyak arsitek dan desainer yang mulai mengejar konsep ini dalam proyek mereka.
Penelitian telah menunjukkan bahwa desain biophilic dapat meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental, serta meningkatkan produktivitas dan konsentrasi.
Saat ini, desain biophilic digunakan dalam berbagai jenis proyek, mulai dari rumah sakit dan kantor sampai apartemen dan sekolah.
Beberapa proyek yang menonjolkan desain biophilic diantaranya:
- The Living Building, di Seattle, Washington, AS
- The Green School, di Bali, Indonesia
- The Bank of America Tower di New York City, AS
Beberapa filosofi dari desain biophilic yaitu:
- Nature in the Space
- Nature of the Space
- Natural Analogues
- Biomorphic Forms and Patterns
- Light and Views of nature
Cara Menerapkan Desain Biophilic
Menyediakan pandangan atau akses ke alam : Ini dapat dilakukan dengan memberikan jendela yang besar atau teras yang menghadap ke luar.
Tumbuhan dapat digunakan sebagai elemen dekoratif, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas udara dan menyediakan lingkungan yang menenangkan.
Warna dan tekstur alami seperti kayu, batu, atau rumput dapat digunakan untuk memberikan kesan alami dalam ruangan.
Cahaya matahari dapat digunakan untuk meningkatkan suasana ruangan dan menyediakan cahaya alami yang baik untuk tumbuhan.
Menyediakan ruang terbuka hijau di dalam gedung atau dengan menambahkan taman vertikal dalam ruangan.
Material seperti kayu atau batu yang didapat dari sumber yang berkelanjutan dapat digunakan untuk meningkatkan kesan alami dalam ruangan.
Memberikan kontrol yang mudah digunakan untuk cahaya, suhu, dan kelembaban sehingga pengguna dapat menyesuaikan kondisi ruangan sesuai dengan kebutuhannya.
Itu beberapa cara yang dapat digunakan untuk menerapkan desain biophilic dalam ruangan. Ingatlah bahwa desain biophilic harus diterapkan secara seimbang dan berfungsi dengan baik, serta harus berfokus pada konservasi sumber daya alam dan lingkungan.