Ornamen seni sering kali digunakan dengan bentuk tumbuhan geometris dan lukisan hewan. Salah satu ciri khasnya adalah banyak menggabungkan warna secara berani dan kontras.
InteriorDesign.id – Desain Egyptian adalah gaya desain yang berasal dari Mesir kuno dan dikembangkan selama dinasti Faraid. Ini meliputi berbagai elemen seperti hieroglif, relief, dan simbol-simbol mitologi Mesir. Desain ini sering digunakan dalam arsitektur, seni patung, dan seni lukis untuk mengekspresikan budaya dan kepercayaan religius Mesir kuno.
Sejarah desain Egyptian berakar dari Mesir kuno, yang berlangsung sekitar 3.000 SM hingga 30 SM. Pada masa ini, Mesir menjadi salah satu kerajaan terbesar di dunia dan memiliki pengaruh yang kuat dalam bidang seni dan arsitektur. Desain Egyptian dikembangkan selama berbagai dinasti, termasuk dinasti Faraid, yang berkuasa selama kurang lebih 500 tahun sekitar 1570-1070 SM.
Desain Egyptian sangat ditentukan oleh budaya dan kepercayaan religius Mesir kuno. Hieroglif, atau tulisan yang digunakan dalam pembuatan relief dan patung, merupakan bagian penting dari desain ini. Simbol-simbol mitologi seperti Anubis, Horus, dan Ra juga sering digunakan dalam desain.
Arsitektur Mesir kuno juga sangat ditentukan oleh desain Egyptian. Bangunan-bangunan seperti piramida dan kuil-kuil digunakan untuk mengekspresikan kekuasaan kerajaan dan kepercayaan religius. Desain Egyptian juga digunakan dalam seni patung dan seni lukis untuk mengekspresikan kebudayaan dan mitologi Mesir kuno.
Kelebihan Desain Egyptian
- Kekayaan simbolisme
Menggunakan simbol-simbol yang kaya yang memiliki arti yang dalam dalam budaya dan kepercayaan Mesir kuno. - Kekayaan estetika
Memiliki estetika yang kuat dan menarik, yang membuatnya sangat cocok untuk digunakan dalam seni, arsitektur, dan desain produk. - Dapat diinterpretasikan secara luas
Desain Egyptian dapat diinterpretasikan secara luas sehingga dapat digunakan dalam berbagai bentuk seni dan desain. - Kekayaan sejarah
Memiliki sejarah yang kaya dan kuat, yang dapat memberikan konteks yang kaya pada desain yang digunakan.
Kekurangan Desain Egyptian
- Terbatas pada budaya Mesir kuno
Terbatas pada budaya dan kepercayaan Mesir kuno, sehingga tidak dapat digunakan dalam konteks yang berbeda. - Dapat dianggap kurang relevan
Dianggap kurang relevan oleh beberapa orang di era modern, karena tidak selalu cocok dengan estetika yang digemari saat ini. - Dapat dianggap tidak inovatif
Dianggap tidak inovatif oleh beberapa orang karena menggunakan elemen yang sama selama berabad-abad.
Cara Penerapannya Untuk Ruangan
- Menambahkan relief atau patung yang menampilkan simbol-simbol atau mitologi Mesir kuno.
- Menambahkan hieroglif atau tulisan kuno Mesir pada dinding atau lantai.
- Menggunakan warna-warna yang khas dari Mesir kuno, seperti merah, kuning, dan hijau.
- Menambahkan elemen arsitektur khas Mesir kuno, seperti kolom, kapitel, dan kapal sebagai aksen.
- Menambahkan aksen-aksen seperti relief kapal, hieroglif, simbol-simbol mitologi Mesir kuno, atau simbol-simbol alam dalam bentuk aplikasi pada dinding atau sebagai hiasan.
- Menambahkan aksen-aksen seperti motif-motif geometris, simbol-simbol alam, atau simbol-simbol mitologi Mesir kuno dalam bentuk aplikasi pada karpet, kursi, atau sebagai hiasan lain.
- Menambahkan lampu atau aksen cahaya yang mengingatkan pada cahaya matahari yang khas Mesir kuno.
- Menambahkan aksen-aksen seperti kaligrafi, simbol-simbol mitologi Mesir kuno, atau simbol-simbol alam dalam bentuk aplikasi pada kaca atau sebagai hiasan lain.
- Menggunakan tekstil khas Mesir kuno, seperti batik, sutra, atau katun sebagai aksen.
- Menambahkan aksen-aksen seperti simbol-simbol mitologi Mesir kuno, atau simbol-simbol alam dalam bentuk aplikasi pada keramik atau sebagai hiasan lain.
Semua penerapan tersebut haruslah disesuaikan dengan konsep dan jenis ruangan yang ingin diterapkan, agar tetap terlihat harmonis dan fungsional.